Stiker: Real Man Buy Car Without Riba, Who Cares About Pedals!

Dalam hal ini, saya membayangkan bagaimana perasaan sopir angkot atau gocar yang mobilnya masih nyicil ketika membaca stiker "real men buy car without riba" itu.

Minggu, 2 Januari 2022 | 08:49 WIB
0
380
Stiker: Real Man Buy Car Without Riba, Who Cares About Pedals!
Stiker di kaca mobil (Foto: Shopee)

Di jalanan saya sering melihat stiker di kaca belakang mobil: "Real men use three pedals". Lalu di lain hari ada "Real men use two pedals".

Stiker pertama itu ditempel oleh pengguna mobil manual. Sedang yang kedua pasti milik pengendara mobil matic. Mobil manual memang punya 3 pedal, yaitu gas, rem dan kopling. Sementara mobil matic cuma dua.

Dua kubu itu memang sering memasang stiker di kaca belakang mobilnya untuk saling menyindir. Semuanya ingin dianggap real men. Entah untuk apa.

Dalam perdebatan ini biasanya muncul juga kubu sempalan. Saya pernah melihat stiker bertuliskan. "Who cares about pedals. I'm flying!" Terus di bawahnya ada logo Boeing atau Sukhoi. Ini masnya pasti pilot.

Beberapa malam lalu saya menemukan varian lain lagi.

Tertulis "Real men buy car without riba. Who cares about pedals."

Nah yang ini, patut diduga pengendaranya "mas-mas hijrah" atau newly-found.

Membaca tulisan itu, saya sebenarnya mau tersinggung, tapi tidak jadi. Malah merasa geli.
Sebabnya karena saya naik motor. Dan meskipun punya mobil, alhamdulillah sudah lunas juga.

Stiker itu mungkin memang hanya berniat dakwah untuk menjauhi riba, yang niatnya tentu saja bagus.

Tapi saya jadi ingat ceramah seorang kiai.

Waktu itu Ramadhan. Sang kiai memperingatkan orang yang membangga-banggakan shalat malamnya tapi menyindir orang lain yang tidak bisa melakukannya.

Kata beliau kira-kira begini, "Jangan menyebut rugi orang yang tidak penuh tarawihnya. Itu menyakiti hati orang lain. Ada orang yang mungkin terhalang oleh pekerjaan atau uzur lainnya."

Intinya, beliau mengingatkan bahwa tidak semua orang diberi karunia kelapangan seperti kita.

Tidak semua orang bebas mengatur waktunya. Tidak semua orang punya duit cash.

Dalam hal ini, saya membayangkan bagaimana perasaan sopir angkot atau gocar yang mobilnya masih nyicil ketika membaca stiker "real men buy car without riba" itu.

Bisa jadi ia sedih karena tak punya pilihan dan situasi lapang.

Stiker itu mungkin dibuat untuk meramaikan konflik manual dan matic, tapi dampaknya jadi gak lucu.

Beberapa orang memang terlahir balistik. Gampang menyakiti hati orang lain yang tidak ada hubungannya dengan peperangannya.

***