Santorini, all the colors in the World

Kamis, 3 Oktober 2019 | 21:30 WIB
0
467
Santorini, all the colors in the World
Orange skies of Oia, Santorini

Karena aku adalah salah satu traveller yang kurang suka mengunjungi tourist spot, agak kurang nyaman  rasanya berdesakan dengan  tourist yang lebih mementingkan berfoto berpuluh-puluh kali tanpa memperdulikan orang lain yang terpaksa berhenti  menunggu mereka selesai berfoto yang tidak ada habis-habis nya ketimbang menikmati alam tanpa syarat

Akan tetapi karena keindahahan sunset dan pantai Santorini yang sudah terkenal diseluruh jagat raya aku memutuskan kali ini untuk melawan aturan yang sudah aku buat sendiri,  tak apa sekali-kali mengunjungi tourist spot toh tinggal di atur waktu nya saja agar tidak berbarengan dengan mereka.

Athena

Tiba di Athena malam hari menurut perjanjian harusnya aku dijemput temanku  namanya, Adamos, akan tetapi aku melihat sign board nama ku dipegang oleh seorang pria  asing, dia memperkenalkan diri namanya Najib saat itu dia tinggal bareng dengan Adamos karena Adamos berhalangan hadir jadi dia meminta Najib untuk menjemput aku

Najib adalah cowo unyu asli Lebanon seorang mantan Film Director di salah satu station TV Lebanon yang sudah 9 bulan kabur dari negara nya karena situasi disana yang tidak aman, selama di Athena dia ditampung oleh Adamos dan kerja illegal sebagai guru bahasa Inggris, Najib juga pintar membaca kartu tarot

Tiba di rumah, Adamos sudah menunggu di depan pintu rumahnya, lalu dia minta aku duduk santai sambil menunggu dia membuatkan makan makan  dengan menu “Asian food”. Oh iya aku lupa info, Adamos adalah seorang duda berusia 58thn mempunyai anak perempuan berusia 9 tahun yang tinggal dengan istrinya, sudah 3 tahun ini mereka berpisah, dia bekerja sebagai salah satu engineer di perusahaan konstruksi

Suasana makan malam yang seru dengan menu ayam panggang, sayur brokoli wortel dan nasi putih, tak terasa waktu sudah hampir tengah malam, aku pamit tidur, di sofa di living room, sementara mereka tidur di lantai dua.

Setelah mereka naik ke atas aku mematikan semua lampu dan siap-siap bermimpi indah tentang Santorini.

Pil penurun libido

Tengah malam aku terbangun karena tiba-tiba Najib berbisik di telinga ku

Najib berkata  “ I will sleep on the floor next to you”

Aku bertanya “why”

Najib bilang "tak apa-apa hanya lagi pingin tidur di lantai saja" Alright then. kataku

Lalu aku meneruskan tidur, tak lama berselang tiba-tiba aku dengar langkah Adamos menuruni tangga aku intip dari ujung mata ku dia menyalahkan lampu  dapur dan mengambil air putih, seperti minum sesuatu entah apa dan dia kembali ke atas. Oh mungkin dia haus, saat itu Najib tidak berkata apapun walaupun aku tahu dia tidak sedang terlelap, aku pun melanjutkan tidur

Keesokan hari nya kami bertiga mengunjungi beberapa spots dan diakhir dengan nongkrong di salah satu local bar disana, menarik  melihat para Greek berjoget sambil sempoyongan dan meracau, pengalaman baru ni.

Saat Adamos sibuk berdansa dengan wanita di dance floor aku menyempatkan diri bertanya ke Najib tentang kejadian semalam saat Adamos turun ke dapur minum air dan minum sesuatu, awal nya dia cuma bilang “its nothing” tapi aku penarasan mendesak  Najb untuk memberi tahu,  akhirnya dia menyerah dia bilang janji ya kamu jangan berubah sikap setelah mendengar cerita nya. Aku setuju

Lalu dia bercerita, malam itu ketika mereka berdua tidur dikamar, Adamos cerita bahwa aku adalah wanita idaman dia, dan dia bilang malam itu dia mau mendekati aku, dia pikir aku pasti  sudah tertidur lelap  saat itu, setelah mendengar niat Adamos  malam itu Najib memutuskan untuk tidur di lantai di dekat sofa tempat aku tidur tujuannya untuk menjaga aku jika Adamos mau berbuat sesuatu yang kurang baik, dan karena Najib tidur di dekat aku yang akhirnya membuat Adamos minum pil penurun libido agar bisa menahan diri, saat itu aku baru tahu bahwa ternyata ada “pil penurun libido

Najib pun memberi penjelasan kenapa Adamos minum pil tersebut, dia bilang orang-orang mediteranian memang mempunyai libido yang relatively lebih tinggi dibanding dengan orang Eropa lainnya, hal itu pula yang menyebabkan TV disana diatas jam 12 malam menyiarkan acara-acara khusus untuk “adult”

Sejak malam itu dan seterusnya Najib selalu menemani aku dan menjaga aku, jika aku ngambek dia langsung mengeluarkan kartu tarot nya nya dan langsung membaca  kartu tarot,  dia tahu  kalau sudah di ramal dengan kartu nya ngambek aku langsung reda, Najib tidak pernah meninggalkan aku sekalipun  sampai akhirnya aku berangkat ke Santorini.

Santorini

Waktu yang di tunggu pun tiba,  aku pilih menggunakan pesawat dari pada menggunakan cruise karena pasti nya lebih cepat tiba [45 menit jarah tempuh] sedangkan naik cruise 8 jam

Sengan first flight  berangkat jam 05:30 am, di antar oleh Najib ke airport aku tiba disana satu jam lebih awal,  self check in  di kios  mesin. Tidak ada info Gate number di boarding pass lalu aku cari info di layar TV,  informasi yang aku dapat  flight number aku akan boarding 35 menit lagi di Gate -2, aku   langung meluncur ke Gate-2 dan duduk manis menunggu boarding.

Sudah lebih dari 40 menit aku lihat Gate – 2 kosong tidak ada tanda-tanda boarding, tidak ada petugas yang bisa ditanya, aku mulai khawatir lalu aku cek di layar TV status masih sama boarding di Gate -2, aku merasa ada yang aneh, lalu aku putar-putar cari petugas untuk cari tahu, eh ternyata si petugas  bilang Gate nya pindah ke Gate – 5   aku langsung lari sekencang-kencangnya ke Gate-5 yang  lumayan jauh, tiba disana si mbak petugas bilang you’re so late, pesawat nya sudah mau take off, awalnya dia tidak mengijinkan aku untuk masuk lalu aku protest kenapa perubahan tidak di info di layar TV atau di umumkan secara verbal dia bilang di umumkan secara verbal hanya dalam  berbahasa Yunani, ya iya lah wajar kalau aku tidak tahu wong aku tidak mengerti bahasa mereka, lalu di telp ke dalam pesawat bicara dengan salah satu pramugari nya dia bilang ada satu passenger nya  telat apa boleh di ijinkan masuk, untungnya aku di ijinkan masuk, begitu aku masuk pesawat memang sudah ready for take off , para penumpang melihat aku dengan wajah kesal seolah-olah gara-gara aku pesawat ini tidak take off, dengan santai nya aku bilang ke mereka “It wasn't my fault, mereka info perubahan dalam bahasa Yunani dan I don’t speak Greek, tapi beneran bukan aku yang salah loh. Duh ada ada saja  pagi-pagi uda ada drama.

Rasa nya baru duduk sebentar pesawat sudah mau landing, tiba di sana masih pagi sekali, aku langsung tancap gas memulai petualangan, kali ini aku tidak mau di temanin oleh siapapun aku benar-benar ingin  menikmati “one of the most beautiful sunset in the world” sendirian aja ah.

Fira, Oia

Tiba di Thira internation airport pagi hari sekitar jam 6:30 am, karena masih pagi dan energi ku masi penuh aku putuskan untuk berjalan kaki menujun Fira village, jarak dari airport hanya 5 km, lumayan bisa saving ongkos taxi sebesar 34 EUR untuk makan siang.

Fira [Thira] adalah ibukota Santorini yang terkenal dengan rumah-rumah traditional berwarna putih dengan balcony yang cantik dipadu dengan gereja-gereja biru  dan hamparan biru laut dan biru langit yang membuat suasana sangat romantic, wah surga buat para photographer ni

Tak terasa akhirnya aku tiba di Fira village, memang benar kata orang, jika perjalanan dinikmati tidak terasa jauh dan lelah.  

Semakin siang semakin banyak tourist yang datang, aku tetap melanjutkan perjalanan menikmati setiap sudut Santorini sampai tiba-tiba ada seekor anjing hitam besar yang menggongong dengan moncongnya tepat di depan aku, giginya sangat terlihat jelas, aku super ketakutan karena belum penah lihat anjing sebesar itu, untungnya adalah orang lewat yang dengan sigap menolong, duh pagi-pagi sudah disambut oleh anjing herder, semoga tidak ada kejadian yang mengagetkan lagi

Saat tiba makan siang aku pilih satu satu café yang view nya bagus banget, harga satu porsi salad cukup pricey sekitar 28 EUR wajar aja mungkin yang bikin mahal bukan salad nya tetapi viewnya.

The right man in the right place

Setelah puas menikamati pemandangan di tempat aku makan siang,  aku melanjutkan perjalanan ke Oia village, sekitar 12 kilometer dari Fira, Oia sangat terkenal dengan  the best sunset spot nya,  biasanya pengunjung yang berkantong tebal memilih untuk tinggal  hotel vintage  disini, sedangkan untuk beach lover bisa menghabiskan waktu berjemur seharian  sambil menunggu sunset di Red beach. Dari Oia ke red beach bisa mengunakan bus,  cukup membayar 10 EUR one way dan jarak tempuh 30 menit.

Terpesona dan hanyut dengan keindahan sunset di Oia membuat aku lupa waktu, berlari-lari aku menuju ke bus terminal untuk mengejar last bus, naas, bis terakhir menuju ke Fira sudah berangkat 20 menit yang lalu, kaki ku lemas karena hari sudah gelap dan tidak ada taxi yang mangkal, akhirnya aku putuskan untuk menelpone taxi, info dari si mas call center aku harus  menunggu taxi datang 30 menit kemudian. Ya sudah lah saat itu aku tidak punya pilihan lain

Bosen menunggu di terminal aku jalan-jalan cantik di sekitar terminal untuk killing time, tak lama kemudian terdengar suara mobil disebelahku mobil kece warna merah  Audi sport, saat itu aku langsung salah focus bukan ke mobil fancy nya tapi ke supir yang mengendarainya, kece banget

Aku terus melanjutkan jalan cantik, eh tidak  di sangka mobil kece itu mundur lalu berhenti tepat di samping aku,

Dia bertanya “kamu mau kemana”

Aku bilang “mau jalan-jalan iseng sambil menunggu bis ke Fira datang”

Dia menawarkan diri  untuk mengantarkan ke Fira karena katanya kebetulan searah dan tidak terlalu jauh, aku langsung menolak saat itu juga walaupun wajahnya kece abis bak model tapi siapa yang tahu kalau dia punya niat jahat

Dia terus mengikuti aku dengan mobil kece nya dan terus menawarkan aku dengan sopan, aku tetap menolak tawarannya, gigih juga ni cowo pantang menyerah dalam hatiku, dia  meyakinkan aku bahwa dia tidak ada niat apapun selain hanya mau mengantarkan aku ke Fira, bahkan dia keluarin ID card nya untuk memastikan, aku mulai galau, terima ga ya tawarannya, akhirnya aku putuskan aku terima tawaranya dengan bismilah, semoga niat nya memang baik.

Begitu masuk ke mobil nya, jok nya yang empuk, dengan interior berkelas dan rapi tidak banyak barang bertebaran di jok, takjub dengan kemewahan mobil nya aku jadi lupa sesaat.

Dia memperkenalkan diri namanya Bastian dengan gaya elegan nya dia membukakan pintu dan mempersilahkan  masuk, wow rasanya seperti di awang awang di perlakukan like a princess

Sepanjang jalan Bastian bercerita bahwa dia asli dan tinggal di Athena, profesi nya sebagai model, hmmm pantas saja wajah dan tubuh nya sangat aduhai  dia punya adik wanita masih sekolah di SMA.  Bastian bilang ketika melihat wanita dimalam hari berjalan sendiri dia teringat adiknya itu sebabnya dia ingin mengantarkan aku

Tak lama kemudian aku tiba di rumah temanku, lalu lagi-lagi Bastian membukakan pintu mobil, dengan hati berbunga-bunga aku keluar dari mobil, dan aku ucapkan terima kasih atas bantuannya, sebelum berpisah dia memberikan kartu nama.

Bastian bilang “call me if you want to hang out with me next time”,

Aku  bilang “ Alright ”

Lalu mobil mewah itu pun pergi, dan aku pun bergerak memasuki rumah teman ku , baru beberapa langkah eh mobil Bastian itu mundur lagi,

Bastian berkata “Diana, if you don’t have anything to do tonight, I will take you out for dinner there’s a really nice cafe  nearby”

Hmmm, saat itu memang aku tidak ada agenda selain mau mandi, cari makan dan tidur, lalu aku putuskan untuk menerima tawarannya, aku bilang ke dia give me five minutes.

Kembali aku menaiki mobil fancy Bastian, Voila, today is my day, Bastian  mengajak aku ke Iriana Cafe.

Tiba disana langsung disambut oleh waiter  yang ramah, sepertinya Bastian sudah dikenal oleh mereka, langsung diantar ke front row table, dengan view yang sangat stunning,  walaupun sunset sudah habis akan tetapi masih terlihat tetap cantik dengan lampu-lampu menerangkan rumah-rumah disekitar

Bastian benar-benar pria sejati,  dari cara bicara dan gesture tubuhnya terlihat dia sangat well educated, dia cerita wanita Asia  disini sangat digemari, dengan kulit nya yang cantik dan warna rambut hitam nya membuat wanita Asia menjadi incaran para pria di sana. Hmm seandaiknya wanita Indonesia tahu bahwa warna rambut hitam itu sangat digemari oleh mereka so pasti tidak akan ada wanita Indonesia dengan rambut warna warni.

Siapa sangka di hari pertama aku menginjakan kaki di Santorini di akhiri dengan drama romantis,  makan malam dengan pria kece berbody aduhai, alunan music klasik, dipayungi bulan purnama menampakan dirinya secara utuh, berhiaskan pemandangan yang indah dengan cahaya hangat dari lampu-lampu rumah terlihat dari kejauhan, membuat suasana tenang dan sangat romantis,  dan akupun  terlena, terhanyut terbawa suasana, gulir waktu yang terasa cepat berlalu, seakan berlari, menyadarkan kita bahwa saat nya untuk pergi karena café akan segera di tutup.

Greece – The people are just wonderful as sunsets

Orang Yunani sangat helpful, very funny,  sangat sayang dan  hormat kepada orang tua nya, sangat hospitality mereka dengan senang hati akan share makanan mereka, ikatan kekeluargaan mereka pun sangat tinggi, mereka suka dan cinta terhadap anak kecil , suatu malam aku dinner dengan temanku di salah satu traditional resto di Fira, saat itu banyak pengunjung dan cukup crowded  ada seorang anak kecil yang tidak berhenti menangis dengan suara nya yang kencang, berbeda dengan negara lain, pengunjung  dan karyawan hotel yang makan tidak merasa terganggu  dengan suara tangisan tersebut, bahkan salah satu pengunjung seorang wanita setengah baya menghampiri anak kecil tersebut dan memberikan sepotong coklat,wah melihat itu rasanya meleleh hati ku

Menurut aku wanita Yunani termasuk salah satu one of the most beautiful woman in the world, dengan kulit nya yang putih mulus tanpa freckles, murah senyum, sopan dan sangat welcome dengan orang asing, semua element yang dibutuhkan untuk masuk pada kriteria beauty inside and beauty outside dimiliki olah wanita Yunani, dalam bahasa simple nya cantiknya wanita Yunani tidak kalah dengan wanita Rusia dan wanita Yunani mempunyai senyum yang ramah dan genuine yang tidak dimiliki oleh wanita Rusia.

If you hang out with Greeks or know Greek culture, you just know what I am talking about.   

Invisible thing on earth – It’s called Indonesia

Ketika traveling  aku harus legowo dengan ketidaktahuan mereka tentang Indonesia, bahkan Malaysia jauh lebih dikenal oleh mereka, tiap kali aku bilang dari Indonesia, mereka lalu mengkaitkan dengan Malaysia,”how long does it take from Malaysia to Indonesia”, itu yang sering mereka tanya ke aku,  miris memang.  

Aku mulai berfikir apa yang membuat Malaysia jauh lebih dikenal dari Indonesia, mungkin kurangnya promosi wisata, kurang pede, Indonesia belum menjadi negara Industry, tidak seperti negara-negara Asia lainnya yang mempunyai group music terkenal, seperti K POP nya Korea, atau Jepang, Indonesia tidak mempromosikan budaya yang kita punya, kita kurang bangga dan mengerti arti nilai-nilai budaya kita sendiri. Peer besar untuk dinas pariwisata Indonesia agar bisa membuktikan pada dunia bahwa Indonesia itu ada

Sedih dan tak bisa berbuat apa-apa, melihat kenyataan yang ada,  saat ini  aku hanya bisa cerita ke mereka  bahwa Indonesia mempunya alam yang sangat cantik, kaya budaya, kaya bahasa,   orang-orang nya yang super ramah, always smiling, makanannya yang sangat lezat,  banyak fancy malls, tapi mereka tetap memilih Singapore, Malaysia, Taiwan, Jepang, Korea dan Thailand dibandingkan ke Indonesia, memang ada beberapa temanku yangtertarik dengan cerita aku dan akhirnya mereka mengunjungi Indonesia or Bali, tapi mostly Indonesia hanya dijadikan tempat transit mereka dari main destination mereka yaitu Thailand, padahal Indonesia way much more beautiful than Thailand.   

Sebagai orang Indonesia akupun mengerti apa yang menyebakan mereka berfikir dua kali untuk mengunjungi Indonesia, termasuk aku sendiri, tiap kali di ajak mengunjungi salah satu tempat di daerah Maluku Utara, Morotai setelah aku hitung-hitung budget nya jauh lebih mahal dibanding aku traveling ke Jepang, karena biaya transportasi yang mahal, dan  budaya "tembak harga" untuk para tourist yang harus dirubah,  itu salah satu alasan aku dan juga mungkin alasan mereka berfikir ulang jika mengunjungi Indonesia