Deklarasi Lawan Hoax Jurnalis Pesantren dan Aktivis Media Sosial

Rabu, 23 Januari 2019 | 07:42 WIB
0
426
Deklarasi Lawan Hoax Jurnalis Pesantren dan Aktivis Media Sosial
Deklarasi anti hoax


Komunitas jurnalis pesantren bersama aktivis media sosial menggelar deklarasi damai melawan hoax di Kafe Kekini, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa siang (22/01/2019). Deklarasi ini dilakukan agar menciptakan suasana aman, nyaman, dan kondusif di wilayah Jakarta saat Pemilu 2019 serta mengedukasi masyarakat melawan hoax dengan literasi media.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Hafyz Marshal mengatakan bahwa terlaksana nya kegiatan ini guna mengedukasi seluruh masyarakat Jakarta melawan hoax dan isu SARA yang marak diekspolitasi untuk kepentingan politik sesaat serta deklarasi ini juga ditujukan untuk mendukung segala upaya pemerintah dalam rangka mensukseskan Pileg dan Pilpres 2019 demi menjaga keamanan serta kedamaian di Jakarta yang selanjutnya dapat menjamin keberlanjutan pembangunan nasional.

“Komunitas Jurnalis Pesantren bersama pegiat media sosial mencoba ikut ambil bagian sebagai garda terdepan melawan hoax dan menangkal isu SARA demi terciptanya pemilu 2019 yang damai, hal tersebut menjadi penting guna menjamin keberlanjutan pembangunan nasional yang saat ini gencar dilakukan” ujarnya saat didepan peserta kegiatan deklarasi, Selasa siang (22/01).

Pada kesempatan yang sama, Mantan wartawan editor salah satu Majalah Nasional, Mujib Rahman mengatakan bahwa pesta demokrasi, jangan menjadi momok bagi masyarakat dan juga dijadikan momen pihak-pihak tertentu untuk menyebarkan isu mulai dari isu SARA hingga isu hoax.

"Masyarakat harusnya memanfaatkan pesta demokrasi dengan gembira dan bukan mencari kesalahan. Jangan sampai isu agama, isu sara dan informasi hoax menjadi alat hanya untuk menang di pesta demokrasi," ujar Mujib.

Lebih lanjut Mujib mengatakan , bahwa menurutnya, literasi media diharapkan agar masyarakat Indonesia dapat cerdas dan selektif dalam memilah berbagai informasi dan wacana yang coba digiring kubu politisi agar tidak menimbulkan dampak negatif di tengah masyarakat ke depannya.

Senada dengan Mujib Rahman, konsultan media dan co-founder portal menulis nasional, Iskandar Zulkarnaen menuturkan bahwa netizen dan penggiat medsos lainnya harus dapat mengedukasi masyarakat melalui literasi media guna membendung kabar berita hoax menjelang Pemilu 2019 yang dapat memecah belah anak bangsa.

“Pemahaman terhadap literasi media tersebut merupakan salah satu konsep untuk membangun pengetahuan masyarakat terhadap tekanan isu-isu terkini yang berpeluang menjadi hoax, apalagi menjelang pemilu 2019 nanti” ungkap Iskandar.

Acara deklarasi pemilu damai dan anti hoax, serta diskusi literasi media dengan tema “Peran Media Mengawal Demokrasi Tanpa Hoax dan SARA Demi Pemilu 2019 yang Damai dan Bermartabat” yang menghadirkan sejumlah tokoh masyarakat, akademisi, dan pengusaha industri kreatif, pegiat media sosial serta kalangan jurnalis media lokal maupun nasional berjslan dengan lancar.

Kegiatan semacam ini harus terus dibumikan keberbagai daerah daerah lainnya agar pelaksanaan Pemilu 2019 benar-benar kondusif dan berkualitas.

***