Pengendalian Covid-19 Indonesia Terbaik di ASEAN

Keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 Indonesia yang terbaik diantara negara-negara ASEAN, hendaknya tidak membuat masyarakat terlena, mengingat saat ini terjadi lonjakan mobilitas pada momentum mudik Lebaran 2022.

Minggu, 8 Mei 2022 | 22:51 WIB
0
117
Pengendalian Covid-19 Indonesia Terbaik di ASEAN
Penanganan Covid-19 ASEAN (Foto: Kementrian Luar Negeri)

Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa pengendalian dan situasi Covid-19 di Indonesia lebih baik dari negara lain di ASEAN, termasuk Malaysia dan Singapura. Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tidak lengah dan selalu menerapkan Prokes ketat seiring adanya mutasi Covid-19.

Status pandemi di dunia ini memang masih belum berakhir, dalam artian Covid-19 masih saja berpotensi untuk mengancam siapapun, terutama mereka yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan juga mereka yang memiliki imunitas lemah.

Meski begitu, sejatinya Indonesia sendiri telah berhasil mengendalikan pandemi dengan sangat baik.

Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 menyatakan bahwa pengendalian pandemi yang ada di Indonesia bisa dikatakan lebih baik daripada negara-negara ASEAN lainnya.

Data tersebut bukanlah isapan jempol belaka karena memang menurut laporan di Malaysia sendiri, mereka masih memiliki sekitar 4 ribu kasus hingga tanggal 24 April 2022 lalu.
Kemudian untuk Singapura sendiri mencatatkan sekitar 2 ribu kasus per hari. Bahkan yang jauh lebih parah adalah Thailand yang masih harus berjuang dengan sekitar 15 ribu kasus dan juga Australia dengan sekitar 33 ribu kasus per hari. Sedangkan seluruh data tersebut apabila dibandingkan dengan Indonesia, bisa dikatakan sudah sangat jauh perbandingannya.

Pasalnya tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini hampir semua provinsi di Indonesia sudah berada dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1, yang mana berarti sudah tidak terjadi lagi peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan. Bahkan data menunjukkan, pada tanggal 25 April 2022, Indonesia memiliki hanya 317 kasus. Tidak tanggung-tanggung, Positivity rate yang dimiliki oleh Indonesia mencapai kurang dari 1 persen yakni 0,52 persen.

Mengenai angka kematian di Indonesia sendiri, dilaporkan hanya sebanyak 33 kasus, bahkan pada kejadian tertingginya mencapai 220 kasus ketika puncak Omicron terjadi. Selanjutnya untuk angka reproduksi dari virus tersebut sendiri, di Indonesia sudah mencapai kurang dari 1, yang mana berarti sudah bisa dikatakan bahwa pandemi sudah sangat terkendali di Tanah Air.

Jelas sekali angka tersebut jauh jika dibandingkan dengan negara-negara lain di atas dan juga kita sendiri sudah jauh lebih berbenah apabila dibandingkan dengan meledaknya kasus puncak Omicron dengan puncaknya varian Delta yang memang cukup telak hingga membuat angka kematian menjadi tinggi. Menurunnya angka positifitas tersebut juga berkorelasi dengan menurunnya pula tingkat keterisian rumah sakit hingga dilaporkan pada 23 April 2022 hanya sekitar 3 persen saja dari total kapasitas.

Beberapa pekan terakhir memang status pandemi yang berada di Indonesia kian hari semakin menunjukkan perbaikan dan mengarah ke arah yang lebih baik. Sudah terlihat bagaimana penurunan angka kasus positif harian kita hingga bagaimana akhirnya pihak pemerintah mencoba untuk memberikan kelonggaran masyarakat dalam melakukan mobilitas.

Seluruh perbaikan yang terjadi ini merupakan hasil dari sinergitas yang baik antara peran Pemerintah dengan masyarakat sendiri. Dijelaskan oleh Siti Nadia bahwa peran masyarakat tak kalah pentingnya hingga sekarang kita berhasil di titik ini. Masyarakat sendiri sangat tertib untuk melakukan vaksinasi mulai dari dosis pertama bahkan hingga dosis ketiga atau booster.

Di pihak pemerintah sendiri, seluruh aturan juga sudah diberlakukan mulai dari kewajiban untuk melakukan vaksinasi, usaha untuk meratakan adanya vaksinasi di setiap wilayah, kewajiban protokol kesehatan, hingga penggunaan PeduliLindungi dan sebagainya. Kolaborasi dan partisipasi dari seluruh pihak tersebut memang merupakan hal yang terbaik untuk bisa segera mengentaskan situasi pandemi.

Keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 Indonesia yang terbaik diantara negara-negara ASEAN, hendaknya tidak membuat masyarakat terlena, mengingat saat ini terjadi lonjakan mobilitas pada momentum mudik Lebaran 2022. Oleh sebab itu masyarakat diimbau untuk selalu taat Prokes untuk menjaga tren positif pengendalian pandemi Covid-19 sekaligus mempercepat transisi pandemi ke endemi.

Alfisyah Dianasari, Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini