Otimalkan Ruang Keterbukaan Informasi Publik dan Hoaks Seputar Vaksinasi

Jika kita menyebarkan berita hoaks seputar vaksinasi Covid-19 maka akan memberikan dampak negatif yang membahayakan banyak pihak.

Senin, 22 Maret 2021 | 16:14 WIB
0
180
Otimalkan Ruang Keterbukaan Informasi Publik dan Hoaks Seputar Vaksinasi
Ilustrasi keterbukaan publik (Foto: sumberhukum.com)

Seperti yang telah banyak beredar mengenai informasi seputar vaksinasi di Indonesia, bahwa program vaksinasi mulai dijalankan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya untuk memutus rantai penyebaran wabah Covid-19 sehingga kasus positif di masyarakat dapat menurun dan masyarakat bisa hidup kembali normal.

Saat ini Indonesia sudah mengamankan sekitar 160 juta dosis vaksin yang dikembangkan beberapa negara. Skema pemberian vaksin telah ditentukan dan dilakukan secara bertahap.

Upaya untuk menekan angka Covid-19 melalui vaksinasi juga telah dibuktikan oleh beberapa pihak yang telah mendapatkan giliran terlebih dahulu untuk divaksin, seperti tenaga medis, paramedis, pelayanan kesehatan, TNI/Polri dan aparat hukum.

Banyaknya media yang menyajikan berita seputar vaksinasi ini membuat masyarakat harus pintar untuk pilah-memilah informasi yang sumbernya akurat dan valid. Sebelumnya, Gerakan Nasional Literasi Digital Berkreasi yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memberikan beberapa panduan untuk menangkal disinformasi terkait vaksinasi Covid-19 yang beredar di masyarakat luas.

Informasi yang tidak tepat terhadap pemberitaan vaksinasi akan menggiring opini publik yang salah, hal tersebut akan membuka peluang untuk melahirkan masalah baru. Sedangkan kita sebagai masyarakat fokusnya adalah untuk membantu pemerintah dalam melawan virus corona.

Jadi, masyarakat harus bijak dalam menggunakan media, khususnya media sosial yang setiap detiknya memuat banyak informasi baru. Karena infodemik juga tak kalah bahayanya dengan pandemik yang sedang berlangsung.

Sebagai masyarakat yang bijaksana, setiap dari kita harus selalu mengembangkan dan memperbaiki literasi dengan cara tidak malas untuk mengkaji ulang sumber kevalidan dari sebuah informasi.

Terlebih, saat ini situs resmi Covid-19 dari pemerintah telah memiliki fitur pencarian dimana masyarakat bisa mendapatkan informasi akurat mengenai vaksinasi dan juga perkembangan kasus Covid-19 di situs tersebut.

Tak hanya itu, telah ada fitur mesin pencari informasi hoaks untuk mencari pernyataan-pernyataan yang telah dibantahkan. Masyarakat juga bisa bertanya di chat bot anti-hoaks MAFINDO dengan menggunakan kata kunci dan kirim ke nomor 085921600500.

Pemerintah telah menyediakan banyak fitur untuk khalayak luas agar terlindungi dari hoaks, namun tentunya masih ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menyebarluaskan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan seputar vaksinasi Covid-19.

Maka dari itu dengan adanya Gerakan Literasi Milenial Mensukseskan Vaksinasi dapat menjadi dorongan agar para stekeholder yang terkait  dapatemgiptalkan ruang keterbukaan informasi yang dimilikinya guna meliterasi dam menangkal disinformasi dan hoaks seputar vaksinasi demi suksesnya penanganan  pandemi.

Literasi yang diterima masyarakat pun akan menjadi edukasi baik. Sehingga masyarakat bisa menyebarkan kembali berita baik seputar vaksinasi terrsebut.

Jika kita menyebarkan berita hoaks seputar vaksinasi Covid-19 maka akan memberikan dampak negatif yang membahayakan banyak pihak.

Maka hal tersebut harus selalu dihindari karena kita tidak dapat mengendalikan oknum yang tidak bertanggung jawab, namun kita bisa mengendalikan diri sendiri dengan cara mengembangkan literasi yang dimiliki.

***