Membaca novel, menurut saya, menyuguhkan kenikmatan sendiri. Membaca novel mengajarkan kita untuk menyelami pengalaman manusia yang beragam.
Ada masayanya saya rajin menulis status yang panjang di fb, ada masanya saya rajin membagi foto-foto. Dan ada masanya saya males ngapdet status. Ada masanya juga saya menahan diri untuk tidak menengok fb sama sekali.
Hari-hari ini adalah masa-masa saya agak "tirakat" sedikit dari fb. Kadang pengen sekali nengok fb dan melihat status-status teman-teman yang membagi gambar ngopi pagi, makan mendoan, atau rengginang.
Dan Alhamdulillah, masa-masa tirakat ini banyak membawa berkah buat saya. Saya berhasil menyelesaikan beberapa novel, salah satunya novelnya Haruki Murakami yang super tebal (1300an halaman) berjudul 1Q84.
Novel ini sudah saya beli lama sekali, tetapi baru selesai saya baca sekarang. Sejumlah novel Murakami yang lain sedang menunggu saya selesaikan.
Saya senang, karena selesai membaca novelnya Milan Kundera, Immortality. Ini novel yang keren sekali. Ada satu novel Kundera yang lain yang sedang akan saya baca. Masih ada sederet lagi novel yang sedang menunggu untuk saya baca.
Membaca novel, menurut saya, menyuguhkan kenikmatan sendiri. Membaca novel mengajarkan kita untuk menyelami pengalaman manusia yang beragam. Ini bukan pengalaman yang biasa, tetapi pengalaman yang unik, pengalaman yang memiliki struktur.
Kadang-kadang tirakat memang perlu, walau hanya sejenak saja.
Selamat berakhir pekan, wankawan...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews