Ada Apa Dengan Manusia Indonesia?

Mengapa kondisi tersebut tidak memperbaiki perilaku manusia Indonesia dalam mengelola sampah yang diproduksinya setiap hari?

Jumat, 16 Agustus 2019 | 08:28 WIB
0
344
Ada Apa Dengan Manusia Indonesia?
Sampah (Foto: Voa Indonesia)

Dulu sekali ketika Indonesia masih di bawah jajahan pemerintah Belanda dan masa sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tanah surga bagi siapa saja yang mendiaminya.

Alam begitu bersahabat dengan manusia, panorama keindahan alam yang begitu mempesona, sungai dan laut yang bersih dan memberikan kekayaan isinya pada manusia..

Puluhan dekade kemudian, ketika Indonesia mulai hidup merdeka, hingga hari ini, kondisi justru berbalik 180°.

Indonesia menjadi negeri yang penuh ketidakberaturan, kotor, jorok, kumuh, tanah tidak lagi menjadikan tongkat menjadi tanaman, kekayaan sungai sudah lenyap digantikan oleh sampah dan menjadi bencana bagi manusia.

Indonesia menjadi pemroduksi sampah terbesar di dunia, setelah China.

Sebagian orang mungkin beralasan... Tapi jumlah populasi penduduk juga bertambah berkali lipat dibandingkan dulu.

Ya, argumen itu tidak salah. Tapi seiring dengan bertambahnya populasi manusia, pendidikan dan perkembangan teknologi yang membantu kehidupan manusia juga terus membaik. 

Dulu lebih dari 50% populasi masih buta aksara, tidak mengenal pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan agama. Apalagi keberadaan teknologi, masih minim sekali.

Sekarang hampir 100% penduduk sudah melek aksara, televisi ada di setiap rumah. Sekolah sudah menjangkau hingga ke pelosok gunung dan perbatasan. Sekolah-sekolah agama sudah menjamur di mana-mana. Bahkan kita yang kini diserbu oleh ilmu pengetahuan dari berbagai media.

Tapi mengapa kondisi tersebut tidak memperbaiki perilaku manusia Indonesia dalam mengelola sampah yang diproduksinya setiap hari?

Apakah China dan Amerika tidak bertambah populasinya?

Namun negeri-negeri itu tidak menjadi bertambah kumuh dan jorok seperti negeri ini dengan pertambahan populasi.

Jika kebersihan adalah wujud dari keimanan, maka makin tersiarnya ilmu agama di negeri ini, agama tidak memberi guna sama sekali.

Jika pendidikan seharusnya menambah ilmu pengetahuan, pendidikan tidak memberi guna sama sekali.

Jika teknologi seharusnya membantu kehidupan manusia, teknologi juga tidak memberi guna sama sekali.

Ada apa dengan manusia Indonesia ?

Secara manusia Indonesia adalah budak media, baik televisi, internet, maupun media lainnya.

Seandainya saya menjadi seorang pembuat kebijakan, saya membayangkan bagaimana jika di setiap produk siaran, seperti sinetron, film televisi, bioskop, YouTube, panggung musik, dlsb.. diwajibkan untuk menyiarkan edukasi atau iklan layanan masyarakat tentang pengelolaan sampah, minimal 5 menit saja.

Untuk produksi sinetron dan film wajib memasukkan edukasi tentang sampah ke dalam skenario ceritanya. Karena manusia Indonesia lebih mudah menyerap sesuatu yang bentuknya fiksi dan hiburan. Terbukti agama, pendidikan dan teknologi tidak mampu merubah mental dan perilaku manusia Indonesia menjadi lebih baik.

Dan semua aturan ini hukumnya WAJIB.

Apakah menurut kalian, jika kalian dicekoki edukasi tentang sampah sepanjang waktu, akan membuat kalian menjadi manusia Indonesia yang lebih baik?

***.