Serangkaian kekerasan ini bukan hanya berdampak pada stabilitas keamanan, tetapi juga menghambat aktivitas ekonomi dan pelayanan publik di kawasan pedalaman Papua.
Satgas gabungan TNI berhasil melumpuhkan salah satu aktor utama kekerasan bersenjata di Papua Tengah, Nekison Enumbi alias Bumi Walo Enumbi. Penindakan yang berlangsung di Distrik Ilamburawi, Kabupaten Puncak Jaya ini menandai kemajuan signifikan dalam penegakan hukum terhadap kelompok separatis bersenjata yang selama ini mengancam keamanan masyarakat Papua.
Komandan Satgas Media Komando Operasi TNI Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, menyatakan bahwa keberhasilan operasi ini tak lepas dari kerja yang terukur dan kolaborasi solid.
“Nekison adalah figur sentral di jaringan OPM wilayah Yambi, yang selama ini menjadi dalang berbagai aksi kekerasan terhadap aparat maupun warga sipil,” ujarnya.
Nekison Enumbi yang dikenal memiliki sejarah panjang aksi teror dinyatakan tewas dalam kontak senjata setelah sempat melakukan perlawanan. Dari lokasi operasi didapatkan sejumlah barang bukti, termasuk senjata tajam, amunisi, serta alat komunikasi yang diduga digunakan dalam koordinasi aksi OPM.
Keberadaan Nekison dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Puncak Jaya sejak April 2024 menjadi urgensi dalam operasi ini. Ia diduga kuat sebagai pelaku penembakan terhadap anggota kepolisian dan warga sipil, termasuk serangan terhadap Polsek Puncak Jaya pada Januari 2025 dan penembakan purnawirawan Polri bulan April lalu.
Lebih jauh, Nekison juga terkait dalam insiden penembakan terhadap tukang ojek pada 2024 dan penyerangan truk logistik di jalur strategis Distrik Tingginambut. Serangkaian kekerasan ini bukan hanya berdampak pada stabilitas keamanan, tetapi juga menghambat aktivitas ekonomi dan pelayanan publik di kawasan pedalaman Papua.
“Kejahatan yang dilakukan kelompok ini tidak terbatas pada aparat, tetapi telah menyasar warga biasa, fasilitas pendidikan, hingga tenaga kesehatan. Mereka juga memanfaatkan media sosial untuk memprovokasi dan membentuk opini negatif,” jelas Iwan.
Maka dari itu, Letkol Iwan dengan tegas menyerukan kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh konten-konten provokatif yang tidak berdasar.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Negara hadir untuk memastikan keamanan, dan setiap warga berhak hidup tanpa ancaman dari kelompok bersenjata,” tutupnya. [^]
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews