Keberhasilan pengamanan ini mencerminkan sinergi antara aparat keamanan, pemerintah, dan masyarakat. Diharapkan, momentum ini dapat memperkuat kepercayaan internasional terhadap Indonesia sebagai tuan rumah berbagai forum global di masa mendatang.
Keberhasilan aparat keamanan dalam menjaga kelancaran dan keamanan Sidang ke-19 Session of the Conference of the Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) menjadi bukti nyata dedikasi, profesionalisme, dan sinergi seluruh unsur pengamanan dalam mengangkat citra Indonesia di mata dunia. Masyarakat patut memberikan apresiasi tinggi kepada aparat keamanan yang telah berhasil menjaga Sidang ke-19 PUIC yang digelar di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Sebanyak 2.818 personel gabungan dikerahkan dalam pengamanan forum parlemen tingkat tinggi negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tersebut. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa pengamanan tidak hanya difokuskan di area sidang, tetapi juga mencakup sejumlah hotel tempat delegasi menginap.
“Personel berasal dari berbagai unsur, termasuk 108 personel BKO Mabes Polri, 200 dari Korbrimob, 38 dari Pemda DKI, dan 2.217 dari Satgasda,” ujar Ade Ary. Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga situasi kamtibmas yang kondusif selama kegiatan berlangsung.
Dalam langkah preventif, Detasemen Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya melaksanakan sterilisasi Gedung Nusantara sejak dini hari. Tim Penjinak Bom (Jibom) melakukan pemeriksaan menyeluruh di sejumlah titik vital menggunakan peralatan pendeteksi bahan peledak. Proses sterilisasi berjalan aman tanpa temuan mencurigakan.
Komandan Satbrimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Henik Maryanto, menegaskan bahwa keterlibatan pihaknya merupakan bentuk nyata dari komitmen institusi dalam mendukung keamanan dan citra Indonesia. “Kami ingin memastikan bahwa kegiatan berskala internasional ini berjalan aman, lancar, dan menunjukkan kesiapan serta profesionalisme Indonesia di mata dunia,” katanya.
Sidang ke-19 PUIC yang berlangsung pada 12–15 Mei 2025 ini mengangkat tema “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience”, dan dihadiri oleh 96 delegasi dari 19 negara anggota serta sembilan organisasi pengamat. Presiden Prabowo Subianto secara resmi membuka sidang, menandai komitmen Indonesia dalam mendukung kerja sama parlemen dunia Islam.
Keberhasilan pengamanan ini mencerminkan sinergi antara aparat keamanan, pemerintah, dan masyarakat. Diharapkan, momentum ini dapat memperkuat kepercayaan internasional terhadap Indonesia sebagai tuan rumah berbagai forum global di masa mendatang.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews