Masyarakat mengapresiasi Pemerintah yang optimal dalam menjaga stabilitas politik, hukum, dan keamanan sepanjang tahun 2021. Keberhasilan ini diharapkan dapat terus berlanjut pada tahun selanjutnya, sehingga mampu menjadi modal utama keberlanjutan berbagai program pembangunan.
Pemerintah terus merespons berbagai persoalan Polhukam dengan arif dan bijaksana, sehingga berbagai permasalahan yang dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Situasi Polhukam pun dianggap lebih baik dari periode-periode sebelumnya karena kelompok yang biasanya menebarkan hasutan telah resmi dibubarkan.
Berkaca dari masa lalu, ragam masalah politik kerap mendominasi. Kendati mampu diatasi dengan baik ternyata masih menyisakan bibit-bibit instabilitas yang wajib diwaspadai di tahun mendatang. Salah satu aspek Polhukam yang dinilai menonjol ialah kasus bom di Makasar.
Sebagaimana diketahui, bom ini meledak di Gereja Katedral tanggal 28 Maret tahun 2021 lalu. Setidaknya polisi menetapkan 53 tersangka atas kasus tersebut.
Di lain hal, pemerintah atau negara telah mengambil sikap keras dan tegas atas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Sekitar awal Mei 2021 pasukan gabungan Polri-TNI dikerahkan menuju Ilaga, Papua demi melumpuhkan KKB hingga mengkondusifkan keamanan Papua.
Kebanggan terbesar pasukan militer gabungan Polri-TNI ialah tetap mampu mensukseskan jalannya PON XX 2021. Meski harus tetap berjuang melumpuhkan KKB. Bahkan PON mampu terselenggara meriah dan begitu semarak.
Di puncak pandemi Covid-19 TNI-Polri ini masih bekerja keras melawan KKB, serta memburu terduga teroris di pelosok daerah. Kolaborasi dan sikap kerja keras ini faktanya membuahkan hasil yang membuat hati bergetar dengan laporan Angka penyebaran Covid-19 mampu ditekan. Berikutnya, aspek politik lain ialah menemukannya para figur Capres untuk tahun 2024.
Dugaan bibit instabilitas dari tahun lalu (2021) ini agaknya tetap berlanjut ke tahun berikutnya. Bagaimana bisa? Asumsinya ialah tinggal menilik kinerja Densus 88 Anti-teror Polri dalam rentang hingga akhir 2021. Setidaknya pasukan ini telah mencokok hingga 370 orang yang diduga teroris. Bahkan, pasukan tersebut juga menyita 2.000 kotak amal dari operasi pencegahan di Lampung.
Capaian ini tentu menunjukkan kualitas kinerja yang cukup mumpuni. Sehingga di tahun 2022 akan menjadi momentum pemulihan dalam aspek Polhukam. Apalagi seluruh potensi harus terus diminimalisir berikut ke biaya-biayanya, menurut Bambang Soesatyo selaku ketua MPR RI.
Sejalan dengan capain-capaian ini kewaspadaan akan terus ditingkatkan pula, menjelang G20. Dimana Indonesia terpilih sebagai tuan rumah dalam konferensi tersebut. Sehingga, akan ada banyak tamu hingga kepala negara di Bali di penghujung tahun 2022 (Oktober mendatang).
Berdasarkan pengalaman, agenda-agenda penting semacam ini cukup mengundang fokus dari para pelaku kejahatan atau teroris. Forum dengan level KTT seolah menjadi jalan pintas para teroris untuk mencapai popularitas hingga publikasi.
Namun, pemerintah secara pasti menegaskan jika TNI-Polri dan seluruh aparatur pemerintahan akan meminimalisir ancaman tersebut. Pun dengan seluruh elemen masyarakat yang harus menyadari bibit-bibit kejahatan ini. Sehingga ketika pasukan-pasukan negara bergerak membasmi teroris, masyarakat paham dan mengerti jika hal ini ialah upaya penegakkan hukum.
Selain itu, niatan menutup ruang gerak atau akses bagi para teroris merupakan tanggung jawab bersama. Sebab, meski orang-orang yang terduga teroris ini tetap menyandang status bibit instabilitas kendati mereka belum melancarkan aksinya. Namun, jika pembiaran-pembiaran terus dilakukan tentu akan membuat masadepan negara ikut terancam. Maka dari itu risiko ini wajib diperhitungkan matang-matang oleh semua pihak.
Upaya-upaya ini haruslah mendapatkan apresiasi yang dalam dari warga Indonesia. Rasa terimakasih saja mungkin tak akan cukup jika berkaca ke belakang. Akan tetapi, dalam kurun waktu tahun 2021 ini kita haruslah tetap banyak bersyukur serta mendukung penuh peranan pemerintah dalam menjaga kestabilan Polhukam tersebut.
Apalagi menjelang tahun baru ini semoga segala rencana hingga impian-impian negara mampu terwujud secara sempurna. Masyarakat juga diharapkan dapat terus meningkatkan sinergitas dengan pemerintah agar Indonesia makin maju dan hidup dalam kesejahteraan, juga aman dari beragam gangguan maupun juga ancaman.
Faruk Arfiansyah, Penulis adalah kontributor warganet/kontributor Citizen Journalism
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews