Lapas Kelas I Malang Kanwil Kemenkumham Jawa Timur Usai berikan arahan di Kegiatan Pembinaan Pegawai Serta Penguatan Tugas dan Fungsi yang diselenggarakan di Aula Museum Lapas Malang, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono lanjut bergegas menuju ke Galeri L'SIMA yang bertempat di lingkungan rumah dinas Lapas Malang untuk meresmikan pembukaan Galeri L'SIMA.
Galeri L'SIMA merupakan tempat untuk memamerkan karya-karya warga binaan hasil kegiatan pembinaan kemandirian yang dilaksanakan oleh Bidang Kegiatan Kerja. Ada berupa batik, lukisan, patung hingga bunga anggrek hasil budidaya para warga binaan. Tidak Hanya itu melengkapi galeri L'SIMA juga terdapat motor wash yang juga siap melayani masyarakat.
Salah satu yang menyita perhatian Kakanwil adalah karya Batik Canting yang pada acara ini tidak hanya hasil karyanya saja, melainkan proses pembuatannya oleh warga binaan dapat dilihat secara langsung di beranda galeri. Kalapas Kelas I Malang, Ketut Akbar Herry Achjar menjelaskan sedikit proses di balik lahirnya karya Batik Canting L'SIMA. "Warga binaan yang mengerjakan batik canting ini adalah mantan seniman tato. Namun bakat atau keahliannya dalam menciptakan seni rupa kini kami alihkan, tidak lagi menggambar pada tubuh orang, namun kini melukis di kain", tutur Kalapas.
Mengenai hal itu, Kakanwil memberikan apresiasi yang luar biasa. "Ini bagus! di balik karya-karya indah ini, ada proses kreatif yang dilakukan. Pilihan yang tepat untuk mengoptimakal talenta yang di miliki oleh warga binaan. Daripada membuat tato di badan, lebih baik mengasah kempuan di hal yang positif dan menciptakan karya yang bernilai", ungkap Kakanwil dengan penuh bangga. Beliau juga berharap bahwa Kalapas dan jajaran terus dapat mengawal kegiatan produktif oleh warga binaan ini. Agar terus nekan semangat warga binaan untuk berkarya hingga dapat jadi bekal saat bebas nanti.
Tidak perlu menunggu lama, batik canting karya warga binaan telah menemukan pembeli pertamanya. Ia adalah Susi, karyawan swasta yang turut hadir dalam acara peresmian. Ia kepincut dengan batik canting bermotif jamur. Warna yang cerah dan segar membuat ia langsung jatuh hati ingin membawanya pulang. "Kain ini terlihat mencolok diantara yang lain, saya langsung berniat untuk membelinya. Terlepas ini karya yang istimewa karena dikerjaan oleh teman-teman warga binaan, namun saya sebagai pencinta seni rupa menilai ini adalah karya yang indah," ungkap Susi sembari menunjukan kain pilihannya.
Diketahui ini bukan karya warga binaan pertama yang dimiliki oleh Susi. Sebelumnya ia pernah menebus lukisan karya warga binaan saat ada pameran. "Saya harap acara pameran karya warga binaan lebih sering diadakan. Karena karya teman-teman warga binaan bagus-bagus dan bisa bersaing", harap Susi.
L’SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews