Sebagai organisasi yang beranggotakan Aparatur Sipil Negara (ASN), segenap petugas Lapas Kelas I Malang melaksanakan upacara bendera memperingati HUT ke-52 KORPRI. Dipimpin oleh Kalapas, Ketut Akbar Herry Achjar yang diwakilkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan, Budi Purwadi, upacara bendera dilaksanakan dengan tertib.
Diketahui, Hari Ulang Tahun (HUT) pembentukan Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) diperingati setiap 29 November. Tahun ini merupakan HUT ke-52 KORPRI sejak ditetapkannya Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor 82 Tahun 1971 tentang KORPRI.
Peringatan HUT ke-52 KORPRI tahun 2023 mengusung tema “KORPRIKAN INDONESIA”. Tema tersebut mengandung harapan agar anggota KORPRI senantiasa bersemangat dalam bekerja dan berkontribusi melayani kepentingan publik dan mewujudkan fungsinya sebagai perekat persatuan bangsa sehingga mewarnai proses pembangunan nasional.
Dalam upacara kali ini, Kabid pembinaan membacakan sambutan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH, menghimbau kepada segenap anggota KORPRI Lapas Kelas I Malang untuk dapat meningkatkan pelayanan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat. "Harapan masyarakat terhadap pemerintah semakin meningkat tajam. Masyarakat berharap pemerintah memberikan pelayanan yang lebih cepat, mudah, dan tepat. Layanan saat ini juga harus bisa diakses secara online, cepat dan akurat", tutur Kabid Pembinaan.
Selanjutnya demi menyongsong Tahun 2024 yang akan berlangsung pemilihan Presiden,
DPR, DPD, DPRD dan pemilihan 38 Gubernur/wakil Gubernur dan 514 Bupati/Wakil
Bupati/Walikota/Wakil Walikota, Budi kembali menghimbau untuk senantiasa menjaga netralitas ASN dan netralitas KORPRI, "Saya percaya bahwa KORPRI sebagai organisasi yang sudah berkali-kali menghadapi Pilpres dan Pilkada sudah sangat paham dan terlatih untuk tetap berada dalam posisi netral dan tegak lurus dengan Negara, Pancasila dan UUD 1945".
L’SIMA PASTI APIK !
(HUMAS LAPAS KELAS I MALANG)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews