Pendekatan kesejahteraan yang dibuat oleh pemerintah untuk masyarakat Papua amat menguntungkan, karena berkat Otsus dan program-program lain, kehidupan mereka makin baik.
Pemerintah membuat strategi baru agar rakyat Papua makmur, yaitu dengan pendekatan kesejahteraan. Dengan cara ini maka masyarakat Papua diharap memiliki taraf hidup yang lebih baik
Apa yang Anda ketahui tentang kehidupan masyarakat Papua? Jika jawabannya adalah orang yang masih memakai koteka dan tinggal di Honai, maka itu adalah gambaran kehidupan di masa 60-an tahun lalu. Kini sudah jarang yang mengenakan pakaian tradisional dan bahkan rumah warga juga bagus-bagus dan bertegel keramik.
Saat ini Papua sedang berbenah untuk jadi makin maju, karena pemerintah juga ingin menyamaratakan kemajuan dari Sabang sampai Merauke. Papua adalah bagian dari Indonesia, oleh karena itu harus dimajukan juga rakyatnya seperti di Jawa dan pulau-pulau lain di negeri ini.
Pemerintah memang sedang membuat pendekatan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Papua. Hal ini dinyatakan oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Jika ada pendekatan kesejahteraan tentu masyarakatnya akan memiliki kehidupan yang lebih baik dan sekaligus bisa mencegah terjadinya permusuhan dari KST. Penyebabnya karena mereka melihat hidup rakyat lebih makmur, sehingga membatalkan niatnya untuk membelot.
Pendekatan kesejahteraan menjadi opsi utama sehingga masyarakatnya akan hidup lebih makmur. Dana otonomi khusus juga terus diperbesar, bahkan tahun 2021 lalu anggarannya mencapai triliunan rupiah, dan sebanyak 2,5% dari DAU (dana alokasi umum).
Dengan anggaran sebesar ini tentu akan bisa membuat rakyat sejahtera tetapi caranya bukan dibagi-bagi seperti bantuan sosial. Dana Otonomi Khusus (Otsus) akan disalurkan ke beberapa bidang sehingga bisa memacu kemakmuran rakyat. Misalnya di bidang edukasi, diberikan beasiswa sehingga anak-anak bisa sekolah dan kuliah dengan lancar. Ketika punya ijazah tinggi maka akan mudah memiliki pekerjaan dan taraf hidupnya naik.
Selain itu, dana Otsus juga disalurkan untuk pinjaman modal bagi para mama (ibu-ibu di Papua). Mereka bisa berdagang noken, sagu, atau barang lain di pasar. Dengan pinjaman modal maka bisa memulai untuk berbisnis tanpa bingung harus mencari agunan, karena kredit ini sangat lunak dan dijamin oleh pemerintah. Saat mereka berdagang tentu bisa membantu perekonomian keluarga.
Kualitas hidup masyarakat Papua memang sedang digenjot agar tidak terlalu ada perbedaan mencolok antara di sana dengan di Jawa atau daerah lain. Salah satu program pemerintah adalah penurunan harga bahan bakar minyak, karena di Papua harganya bisa mencapai 100.000 rupiah. Harganya mahal sekali karena harus diangkut dengan pesawat yang biaya kirimnya mahal. Akan tetapi dengan kerja sama dengan Pertamina, maka harga bisa ditekan.
Turunnya harga bahan bakar minyak di Papua juga diiringi oleh pembangunan Jalan Trans Papua. Jalan sepanjang lebih dari 400 KM ini sangat representatif dan memudahkan mobilitas rakyat, sehingga mereka mempersingkat waktu perjalanan. Saat ada jalan darat yang bagus maka tidak bergantung pada pengiriman via udara yang sangat mahal.
Jika harga bahan bakar minyak turun dan jalan trans Papua makin panjang maka otomatis masyarakat makin sejahtera karena otomatis ongkos kirim barang jadi menurun. Jika biaya kirim turun maka harga-harga sembako dan bahan lain juga bisa ditekan, karena selama ini mereka harganya mahal karena pengirimannya juga mahal. Saat harga turun maka yang untung adalah warga sipil Papua.
Pendekatan kesejahteraan yang dibuat oleh pemerintah untuk masyarakat Papua amat menguntungkan, karena berkat Otsus dan program-program lain, kehidupan mereka makin baik. Kualitas hidup masyarakat membaik karena mereka dimudahkan oleh infrastrkuktur yang dibuat oleh pemerintah.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews