Baru kali ini, ada istri yang joget di atas panggung dan diingatkan suaminya, malah menembak suaminya atau melakukan kekerasan.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT, sering dilakukan suami kepada istri. Sampai ada Komnas Perempuan yang membela hak perempuan atau istri dari kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki atau suaminya.
Kang Pepih, sempat mengunggah video seorang suami yang sedang berjoget di atas panggung, dan istrinya naik ke atas sambil menarik tangan untuk turun dari panggung. Istrinya sambil marah-marah sambil menempeleng suami.
Video-video lucu, seorang suami dimarahi istrinya ketika sedang berjoget di atas panggung dengan biduan, banyak beredar. Dan bisa bikin ketawa atau sekedar hiburan, kelakuan suami yang takut pada istrinya.
Tapi bagaimana ceritanya, kalau keadaannya terbalik, yaitu yang berjoget di atas panggung istrinya dan yang marah adalah suaminya.
Ada berita "update" atau terbaru yaitu berita kriminal.
Ada seorang istri menembak suaminya dengan pistol rakitan.
Tempat Kejadian Perkara atau TKP yaitu di Kecamatan Memuji, Kabupaten Mesuji, Lampung.
Saat kejadian, suami meminta istrinya untuk turun dari panggung orgen tunggal saat sedang berjoget. Justru suaminya ditampar istrinya di atas panggung.
Bak aparat yang mau menangkap pelaku kriminal, si istri menembakkan pistol rakitan ke atas sebanyak dua kali. Dan tembakan ketiga diarahkan ke dada suaminya. Robohlah sang suami di atas panggung orgen tunggal.
Akhirnya suaminya dibawa ke RSUD dan nyawanya berhasil diselamatkan dari ganasnya perlakuan istrinya.
Dan istrinya ditangkap pihak polisi ditempat persembunyiannya dengan seorang teman wanitanya. Menurut kepolisian, istrinya mengkonsumsi jenis narkoba.
Baru kali ini, ada istri yang joget di atas panggung dan diingatkan suaminya, malah menembak suaminya atau melakukan kekerasan.
Sungguh terlalu!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews