Harga MUI dan Anwar Abbas

Bahkan pemerintah melakukan pelabelan produk ‘halal’ secara gratis bagi UMKM. Hal ini tentu menjadi persoalan serius bagi eksistensi MUI.

Sabtu, 20 November 2021 | 08:52 WIB
0
181
Harga MUI dan Anwar Abbas
Anggota MUI yang menjadi tersangka teroris (Foto: Harianmassa.id)

‘Hubungan buruk’ MUI dengan Jokowi bukan tanpa sejarah. Karena di jaman SBY, MUI dimanjakan dalam hal pendanaan untuk penunjang kegiatan. Bahkan di jaman SBY (dengan ketua Ma’ruf Amien waktu itu), pernah mengajukan anggaran dana sebesar Rp30 milyar pertahun untuk penujang kegiatan MUI.

Anggaran itu akhirnya disepakati menjadi Rp10 milyar, tetapi di jaman Jokowi dipangkas menjadi Rp3 milyar. Itu pun di jaman Din Syamsuddin mesti ditagih-tagih, karena dalam beberapa bulan berjalan anggaran belum juga dicairkan.

Senyampang itu, beberapa otoritas MUI makin dipreteli, kaitannya dengan pemberian label ‘halal’ yang perlahan diambil alih pemerintah.

Bahkan pemerintah melakukan pelabelan produk ‘halal’ secara gratis bagi UMKM. Hal ini tentu menjadi persoalan serius bagi eksistensi MUI.

Meskipun di sisi lain, dalam soal keuangan, kaitannya dengan pertanggungjawaban dan akuntabilitas publik, MUI sama persis dengan para aktivis kotak amal, yang juga tak jelas pertanggungjawabannya.

Bisa ditanyakan pada berbagai kantor agama di seluruh Indonesia, atau langsung ke Kementrian Agama Republik Indonesia, apakah penggunaan uang yang didapat dari bantuan Pemerintah dilaporkan secara akuntabel?

Sila BPKP atau KPK memeriksanya jika berani. Kalau MUI adalah lembaga publik, apalagi anggotanya mengklaim sebagai ulama, bisakah kita bicara mulai dari sisi ini?

Nggak usah yang muluk-muluk mengenai rahasia langit. Rahasia keuangannya saja, Karena uang negara, antara lain juga dari uang rakyat. MUI selalu menolak jika keuangan lembaganya diaudit.

Selengkapnya di sini.

***