Mengapa Alutsista AS di Irak Tak Bisa Menembak Jatuh Rudal Iran Sebelum Mencapai Sasaran?

Promosi senjata jadi penting, rudal-rudal Iran tak menutup kemungkinan akan banyak diminati oleh negara lain karena mempunyai tingkat presisi yang akurat dan bisa menghindari dari deteksi radar.

Jumat, 10 Januari 2020 | 09:32 WIB
0
456
Mengapa Alutsista AS di Irak Tak Bisa Menembak Jatuh Rudal Iran Sebelum Mencapai Sasaran?
Rudal Iran (Foto: tempo.co)

Mengapa rudal-rudal Iran dengan bebas membombardir pangkalan AS yaitu Ain al-Assad dan Erbil di Irak tidak bisa dirontokkan atau ditembak oleh rudal AS sebelum mencapai sasaran?

Bukankan pangkalan AS yaitu Ain al-Assad adalah pangkalan terbesar dan terlengkap baik secara alutsista, mengapa bisa kebobolan?

Bukankah radar AS termasuk radar terbaik yang bisa mengendus keberadaan benda-benda asing baik itu pesawat atau rudal dan  daya endusnya bisa mencapai 500 km dari segalan penjuru mata angin?

Bahkan tidak ada satu pun rudal Iran yang menyasar pangkalan AS bisa ditembak jatuh oleh sistem persenjataan AS.

Inilah yang menyisakan pertanyaan dari serangan Iran ke pangkalan AS.Ini mengingatkan seperti kasus yang belum lama terjadi yaitu dua kilang  minyak Aramco, Arab Saudi juga dirudal dengan puluhan drone dari Yaman tanpa bisa diketahui atau terdeteksi oleh radar Arab Saudi.

Bahkan konon rudal Patriot yang mahal itu tidak bisa mendeteksi drone-drone tersebut sebelum menghantam dua kilang minyak Aramco. Iran pun dituduh di balik serangan tersebut.

Kalau Israel mempunyai Iron Dome atau kubah besi sebagai bentuk pertahanan apabila ada roket, rudal atau drone yang memasuki wilayah udaranya langsung bisa dihancurkan sebelum mencapai sasaran dan menimbulkan korban jiwa atau kerugian. Dan itu sudah terbukti-setiap kelompok Hamas menyerang wilayah Israel, Iron Dome bisa berfungsi dengan baik. Sekalipun tidak bisa menembak jatuh semua roket dari Hamas.

Bisa jadi, inilah yang membuat kaget dan tidak percaya Pentagon atau AS, mengapa rudal-rudal Iran dengan bebas membombardir  pangkalan tanpa ada perlawanan atau ditembak di udara sebelum mencapai sasaran.

Dan karena kaget dan tidak percaya,maka AS tidak berani melakukan searangan balasan. Karena, kalau pangkalan Ain al-Assad saja bisa ditembus dan menjadi sasaran rudal Iran, maka tidak menutup kemungkinan pangkalan-pangkalan lainnya yang berada di negara sekutunya seperti Yordania, Dubai, Kuwait, Israel dan Qatar juga bisa disasar atau dilabrak oleh rudal-rudal Iran.

Hal inilah yang membuat negara-negara sekutu Amerika menjadi ketakutan kalau rudal-rudal Iran menyasar negaranya. Sekutu-sekutu AS menjadi panik dan kaget, ternyata sistem pertahanan atau persenjataan Amerika tidak bisa dihandalkan untuk melindungi sekutunya dari terjangan rudal Iran.

Oleh karena itu, sekutu-sekutu AS tersebut meminta AS untuk tidak melakukan serangan balasan kepada Iran. Karena kalau AS melakukan serangan balasan dari pangkalan sekutunya, maka Iran akan melakukan serangan balasan kepada negara sekutu AS tanpa ampun.

Bahkan sebelum Iran memutuskan menyerang pangkalan AS yang berada di Irak, Iran juga sudah mau menyerang pangkalan AS yang berada di Kuwait dan Yordania karena dua pangkalan tersebut terlibat pembunuhan Jenderal Qossem Solaimani.

Selama ini Iran memang pernah sesumbar bisa menarget pangkalan-pangkalan AS yang berada di negara sekutu AS tersebut. Sekutu-sekutu AS tidak ingin terlibat atau terseret konflik dengan Iran. Musuh bebuyutan Iran yaitu Israel saja diam dan tidak ingin berkomentar terkait pembunuhan Jenderal Qossem.

Karena Israel tidak ingin negaranya menjadi sasaran rudal Iran lewat sekutunya yaitu Hizbullah Lebanon. Bahkan menurut sumber pasukan Hizbullah dan persenjataannya sudah siaga penuh dan tinggal menunggu instruksi dari petinggi Hizbullah yaitu Hassan Nasrallah pemimpin kharismatik.

Sekarang AS akan berfikir ulang kalau ingin menyerang Iran. Segala sesuatunya masih bisa terjadi.

Di sinilah promosi senjata menjadi penting, rudal-rudal Iran tidak menutup kemungkinan akan banyak diminati oleh negara lain karena mempunyai tingkat presisi yang akurat dan bisa menghindari dari deteksi radar.

Kita tunggu episode berikutnya.

***