Kenapa sistem pertahanan Panstir-I yang merupakan pelindung langit Suriah bisa dihancurkan oleh pertahanan udara Israel? Seperti rekaman video yang dirilis oleh Israel, Panstir-I dihajar oleh rudal Israel.
Pada hari Senin 21/1/2019 wilayah udara Suriah,khususnya Damaskus dihujani oleh rudal-rudal Israel selama kurang lebih satu jam.Bahkan ini serangan terhebat yang dilakukan oleh Israel selama konflik dengan Iran di Suriah.
Menurut pihak Rusia dan Suriah, mereka bisa mencegat atau merontokkan 30 sampai 37 rudal dari Israel. Dan salah satu yang dipakai untuk mencegat atau merontokan serangan rudal Israel dengan sistem pertahanan panstir-I. Tetapi justru Panstir-I jadi korban keganasan rudal Israel. Panstir-I tidak bisa melindungi dirinya sendiri.
Menurut mantan wakil Komandan Angkatan Udara Rusia, Aytech Bizhev, ada dua kemungkinan penyebab Panstir-I bisa dihancurkan oleh pertahanan Israel.
Pertama, semua rudal atau amunisi cadangan sudah habis. Sehingga rudal Israel bisa leluasa untuk menghancurkannya.
Kedua, sistem pertahanan panstir-I dalam posisi off atau dimatikan. Jadi radar tidak berfungsi atau bisa mendeteksi kehadiran rudal-rudal itu. Jadi posisinya tidak siap tempur.
Dan menurut Aytech Bizhev tidak ada pilihan ketiga, karena Panstir-I tidak akan membiarkan dirinya untuk dihancurkan atau bunuh diri.
Seperti kita ketahui, Panstir-I adalah sistem pertahanan udara buatan Rusia. Terdiri dari 12 rudal, sisi kanan dan kiri terdapat masing-masing 6 rudal. Diusung oleh truck dengan ukuran yang besar dan bekerja secara mandiri. Radar juga sudah menempel atau menyatu dalam truck tersebut. Dan sifatnya mobile bisa digerakan ke medan tempur dari satu tempat ke tempat lainnya.
Radar bisa mendeteksi kehadiran pesawat tempur, drone, rudal atau roket dan Panstir-I langsung bisa mengunci dan mengekseskusi secara otomatis. Jarak tembak efektif 20 km dan ketinggin mencapai 8 km.
Tapi namanya sistem pertahanan udara ada sisi kelemahannya kalau dihujani rudal berkali-kali, sebagian bisa dirontokkan, sebagian malah mengenai dirinya sendiri. Seperti yang terjadi pada Panstir-I ini.
Israel dalam menyerang wilayah udara Suriah sangat diuntungkan letak geografis negaranya yang berbatasan dengan Suriah. Israel untuk menyerang wilayah udara Suriah tidak harus memasuki wilayah udara Suriah. Cukup dari perbatasan udaranya dan melakukan serangan. Sedangkan pihak Suriah tidak bisa menembak atau menghajar pesawat-pesawat tempur Israel.
Dalam perang Suriah, terkadang juga digunakan sebagai ajang uji coba senjata, seperti Rusia dan Amerika. Apabila senjata itu mumpuni atau teruji dalam perang sesungguhnya, maka senjata itu akan laris manis dibeli oleh banyak negara. Tapi kalau senjata itu tidak efektif dalam menangkis serangan sesungguhnya, maka senjata itu akan jadi ejekan atau tertawaan negara lainnya yang merupakan sebagai pesaingnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews