Baru saja Denden dinobatkan sebagai vokalis utama Search, grup musik rock terkenal dan kugiran di negeri jiran itu.
Dua tahun ini nama Denden Gonjalez jadi bahan pembicaraan alias buah bibir di kalangan para pecinta musik rock. Tidak cuma di Kabupaten Bandung saja, tempat dia berasal, tapi juga di Indonesia dan beberapa negara di dunia terutama di Bulgaria.
Denden adalah contoh seorang pemuda yang memanfaatkan teknologi digital yang kini jadi semacam kebutuhan pokok ummat manusia selain sandang, pangan, dan papan. Ia iseng-iseng nyanyi karaoke di YouTube menyayikan lagu-lagu hits grup-grup musik rock dunia sembari ngopi dan ngudud.
Orang-orang pada takjub dan terkesima saat Denden melantunkan lagu “She’s Gone” milik Steelheart. Lengkingan suaranya pada nada-nada tinggi di lagu itu, terutama di bagian refrain, bikin orang-orang harus berteriak wooow! Video Denden ini ditonton lebih 4.400.000 orang di YouTube.
Seorang perempuan di Bulgaria yang kagum dengan suara Denden lalu mengangkatnya sebagai anak.
Denden pun diminta datang ke Negeri Vampire Drakula. Di sana Denden tampil di sebuah ajang pencarian bakat penyanyi. Dan semua juri memuji suara Denden. Video Denden ini dilihat lebih 7.300.000 di Youtube.
Setelah sukses di Bulgaria lalu Denden mengisi sejumlah acara talkshow di televisi-televisi kita antara lain bersama Ari Lasso, Judika, dan Andre Taulany si penyanyi yang kini jadi pelawak. Video Denden ini dipirsa hampir 600.000 orang di YouTube.
Kabar terbaru Denden “diklaim sebagai rocker milik Malaysia”!
Baru saja Denden dinobatkan sebagai vokalis utama Search, grup musik rock terkenal dan kugiran di negeri jiran itu. Ia menggantikan vokalis legendaris yang jadi nyawa grup musik rock itu, Amy Search, yang makin tua dan sudah tak kuat lagi meraih nada-nada tinggi.
Apakah Denden akan sukses membawakan lagu “Isabella” seperti “She’s Gone”?
"She’s Gone” - Denden Gonjalez
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews