Manajemen media sosial dan konten visual saling berkaitan untuk meraih hasil yang maksimal.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nasional (UNAS) berkerjasama dengan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (BPM FIS UNJ) Webinar bertajuk "Membuat Konten Kreatif Dan Menarik Untuk Mendapatkan Hasil Yang Menarik dan Maksimal di Instagram".
Dipandu oleh Nindi Utari selaku moderator yang juga merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nasional, Webinar yang diselenggarakan pada hari Minggu, 2 Januari 2022 ini diharapkan bisa meningkatkan skill manajemen media sosial Instagram.
Webinar yang dimotori oleh 5 mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nasional dengan kerjasama dengan BPM FIS Universitas Negeri Jakarta sebagai mitra utama penyelenggara, HIMA Penerbitan Polimedia, MBEC Club Universitas Mercu Buana terbilang sukses karena menyasarkan program kepada lini kreatif mahasiswa yang menjadi tombak komunikasi di media sosial masing-masing organisasi kegiatan mahasiswa.
Di awal sesi, selaku Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nasional, Yayu Sriwartini, S.Sos, M.Si menuturkan mengenai betapa pentingnya di era digitalisasi ini untuk bijak dalam memilih konten dalam media sosial untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan menarik khusunya di Instagram.
Media Sosial dalam bentuk komunikasi secara elektronik dimana para penggunannya menciptakan komunikasi online dengan tujuannya membuat konten, membagi informasi, ide, pesan pribadi dan sebagainya.
Maka dari itu kita sebagai pengguna media social tentunya harus semakin bnyak tahu mengenai cara penggunaannya yang bijak, kreatif sehingga bisa menghasilkan nilai yang maksimal dan lebih bisa bermannfaat lagi.
Sambutan juga disampaikan oleh Sisiliana Rachma yang menjabat sebagai Kepala Divisi Humas dan Media Kreatif BPM FIS UNJ. Sisi mengungkapkan rasa terima kasih karena telah mengadakan acara yang bermanfaat untuk Admin Media Sosial.
“Kami perlu banyak belajar berkaitan dengan sosial media, itu bisa mempermudah branding atau melakukan kegiatan di media sosial itu sendiri” tutup sisi pada sambutannya.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk capaian dari mata kuliah Public Relation dan Manajemen Corporate Social Rensposibility . Webinar ini terbagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama mengenai Copy Writing yang disampaikan oleh Jodi Sosiawan yang berbicara tentang strategi bagaimana supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal dalam penyusunan kata yang akan berbentuk caption pada konten yang menarik sehingga meraih hasil yang maksimal.
Sesi kedua tentang Grafis desain dan manajemen media sosial Instagram disampaikan oleh Muhammad Agus Setiawan.
“Materi Grafis Desain berbicara konten visual, yang dimaksud visual itu bisa dilihat dari indra penglihatan seseorang” buka Agus dalam materi pertamanya.
Di era kini, memang secara otamatis pengguna Instagram melihat apakah gambar/video tersebut menarik atau tidak. Penyampaian materi ini dibagikan agar mahasiswa yang belum tahu, bisa paham dalam memahami pembuatan konten visual yang menarik dan maksimal.
Pada materi Manajemen media Sosial, Agus yang juga merupakan grafis desainer punya pengalaman di dunia kreatif selama 2,5 tahun menuturkan bahwa hal manajemen media sosial dan konten visual saling berkaitan untuk meraih hasil yang maksimal. Hasil tersebut bisa berupa interaksi audiens terhadap media sosial yang dikelola.
“Maka dari itu, memahami audiens juga menjadi hal yang tak luput diprioritaskan untuk diperhatikan,” sambung Agus pada saat menyampaikan materi manajemen media sosial webinar tersebut.
Webinar diakhiri dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Hal ini sekaligus untuk mengetahui sejauhmana peserta memahami materi yang disampaikan oleh narasumber. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan sehingga terjadi proses tanya jawab yang aktif.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews