Kemampuan dari Irene ini membuatnya beberapa kali diundang untuk menjadi komentator tamu saat ada turnamen-turnamen papan atas.
Pecatur wanita nomor satu Indonesia IM Irene Kharisma Sukandar dan WIM Chelsie Monica Sihite dipilih untuk menjadi komentator Japfa Grandmaster Duel Match selama dua hari yang mempertemukan GM Susanto Megaranto dengan GM Novendra Priasmoro yang memperebutkan satu tempat di Piala Dunia.
Ibarat permainan bola voli, mereka pasangan yang serasi, Chelsie memberikan umpan-umpan lambung yang manis, sementara Irene menyelesaikannya dengan smash-smash tajam menghunjam.
Menjadi komentator catur itu tidak mudah apalagi catur adalah olahraga yang membosankan untuk ditonton karena biasanya berlangsung panjang. Rata-rata pertandingan catur klasik menghabiskan waktu lebih dari 3 jam lamanya.
Selama itu pula seorang komentator harus tetap konsisten dalam memberikan panduan. Ia harus cerdas mengeksplor bahan pembicaraan dan berimprovisasi. Itulah sebabnya komentator harus berwawasan luas agar topik sekecil apapun bisa diolah menjadi bahasan menarik.
Tanpa kehadiran komentator, jalannya sebuah pertandingan catur di televisi atau Yotube menjadi hambar, monoton dan kurang enak untuk disaksikan. Kehadiran komentator membuat pertandingan menjadi lebih hidup.
Irene adalah komentator catur yang sangat ideal. Selain ia memiliki gelar Master Internasional, wanita berwajah cantik ini juga kaya akan pengalaman bermain di turnamen-turnamen besar.
Dia juga memiliki pengetahuan mendalam soal teknis catur, sehingga Irene tidak perlu riset terlalu mendalam saat memandu jalannya pertandingan.
Irene yang akan bermain di Piala Dunia Wanita bulan Juli mendatang ini juga memiliki kemampuan verbal dalam berkomunikasi, intonasi suara, pengetahuan soal kosa kata yang luas, serta pemilihan kata membuat penjelasannya sangat runut dan gampang dicerna penonton bahkan yang awam catur.
Irene juga menguasai data statistik kedua pemain, selain membaca dari media, juga karena sering berkomunikasi di pelatnas-pelatnas catur yang mereka ikuti. Tidak heran jika Irene mengetahui jalan pikiran Susanto Megaranto misalnya saat akan menjalankan langkah berikutnya.
Kemampuan dari Irene ini membuatnya beberapa kali diundang untuk menjadi komentator tamu saat ada turnamen-turnamen papan atas salah satunya seperti turnamen New In Chess Classic Final misalnya yang digelar ChessBase India.
Saya berharap bisa menonton Irene nanti saat mengupas jalannya pertandingan kejuaraan dunia antara GM Magnus Carlsen dengan GM Ian Nepomniachtchi di Chess24 sebagai komentator tamu atau paling tidak di akun Youtube-nya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews