Audiali, Lewat Catur jadi Polwan

Satu pesan dari pelatihnya MN Nurdin Abu Bakar buat Audi, meskipun sudah menjadi Polwan beliau berharap Audi tetap bisa eksis membela Sumsel di berbagai even catur.

Selasa, 4 Agustus 2020 | 21:01 WIB
0
196
Audiali, Lewat Catur jadi Polwan
Audiali dan orangtua (Foto: Dok. Audilia)

Perjalanan hidup seseorang memang sulit untuk ditebak. Belajar catur sejak kecil, pecatur putri Audiali malah menjadi Polwan yang saat ini bertugas di Polda Sumatera Selatan.

Audi demikian ia biasa dipanggil lulus menjadi Polisi Wanita lewat jalur talent scouting di mana jalur itu dibuka Polri untuk orang yang memiliki kemampuan khusus seperti atlet atau prestasi akademik yang tinggi.

Gadis cantik kelahiran Palembang 28 oktober 2001 ini mendapat surat dari KONI untuk ikut tes Polwan padahal dalam hari yang bersamaan ia dinyatakan lulus dan mendapat beasiswa dari Xiamen University.

Audiali memang anak pintar. Nilai akademiknya tinggi. Audi juga fasih berbahasa Inggris dan TOEFL mendukung. Dari mulai SD ia sudah juara umum hingga SMA selalu menempati ranking tiga besar. Itu diraihnya karena sejak kecil sudah tertarik melanjutkan sekolahnya ke luar negeri.

Awalnya Audi tidak mau menjadi Polwan dan bersikukuh untuk tetap melanjutkan sekolah di luar karena merasa fisiknya tidak mampu, tidak bisa push up, tidak bisa renang dan tidak bisa lari. Tetapi ia dirayu oleh ibunya. "Tes saja dulu, siapa tahu Polwan itu rezeki kamu," bujuk ibunya.

Audi menyerah. Selama satu bulan penuh Audi berlatih fisik dari pagi hingga sore. Hasilnya ia dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan Sekolah Polisi Wanita di Ciputat, Jakarta Selatan dan dilantik menjadi Polwan pada Maret 2020.

Lantas apa hubungannya dengan catur?

Audiali adalah salah satu atlet catur berbakat yang dimiliki oleh Sumatera Selatan. Talenta caturnya ini sudah terlihat sejak masih kecil setelah ia belajar catur dari ibunya pada usia empat tahun.

Karena ayahnya seorang montir, setiap ada pelanggan datang untuk memperbaiki mobil, ibunya selalu meminta Audiali untuk bermain catur dengan pelanggan itu. Begitulah cara Audi meningkatkan permainan caturnya hingga akhirnya pada kelas 4 SD ia ikut O2SN sampai tingkat nasional.

Kemudian pada usia 12 tahun, Audi mulai bergabung di Akademi Catur Sumatera Selatan yang diresmikan pada tanggal 29 Agustus 2013 oleh Gubernur saat itu H.Alex Noerdin dengan menggunakan dana APBD.

Boleh dikatakan sejak tahun 2011 hingga tahun 2018 Audiali selalu mendominasi Kejurda Sumsel dengan tampil sebagai juara. Pernah dapat posisi runner up karena ia tidak bermain di kelompok usianya.

Hanya memang kelemahan pecatur daerah, minimnya turnamen untuk dijadikan sebagai ajang berlatih tanding serta mengasah mental atlet membuat kemajuan Audi agak tersendat.

Baru pada Kejurnas Catur 2018 di Banda Aceh Audi berhasil menembus 3 besar di Kelompok Usia B Putri (KU-17). Suatu pencapaian yang agak lama 5 tahun mengingat bakat catur yang dimilikinya. Tetapi dari sisi positifnya Audi akhirnya terpilih menjadi seorang anggota Polwan dari jalur atlet.

Selama menggeluti catur, anak ke-4 dari empat bersaudara ini memiliki beberapa pelatih yaitu FM Zuherman Eddy, MN Kleopatra, MN Nurdin Abu Bakar dan FM Rian Kapriaga.

Seperti biasa untuk mengenal lebih dekat Audi, saya mewawancarainya lewat inbox Instagram. Berikut petikannya.

Hasiholan Siregar (HS): Setelah semua tulisan di atas, saya sekarang mau bertanya hal-hal umum kepada Audi. Apa judul buku catur pertama Audi? Apakah Audi suka baca buku catur?

Audi: Kalau buku catur pertama saya lupa. Itu buku karangan pecatur Indonesia juga. Buku yang paling sering di baca ECO (Encyclopaedia of Chess Openings) sama MCO (Modern Chess Openings). Kalau yang lain kayak Secret of Chess Intuition.

HS: Siapa pecatur favorit Audi dan kenapa?

Audiali: Mikhail Tal karena dia berani ambil risiko dan banyak langkah ajaibnya yang diluar nalar.

HS: Apa target Audi dalam waktu dekat atau jangka panjang?

Audi: Target untuk dapet gelar WFM setelah vakum jadi pecatur sejak jadi Polwan.

HS: Siapa pecatur dengan gelar tertinggi yang pernah Audi kalahin?

Audi: Saya pernah ngalahin beberapa GM di catur blitz.

HS: Apa yang Audi lakukan untuk cepat melupakan kekalahan?

Audi: Hal yang dilakukan biar cepat ngelupain kekalahan dengan denger musik atau bermain games.

HS: Apa target Audi di catur. Apakah pernah terpikir untuk menjadikan catur sebagai profesi kelak?
Audi: Untuk target dicatur mendapatkan prestasi setinggi tingginya tapi saya tidak pernah berniat untuk menjadikan catur sebagai profesi tetap.

HS: Bagaimana cara Audi mengatur waktu antara catur dengan tugas-tugas kantor?

Audi: Untuk sekarang bisa manfaatin waktu di luar jam dinas buat cari teman sparring atau bermain catur online.

HS: Berapa jam Audi berlatih catur dalam satu hari? Jika ada turnamen apakah lebih lama berlatihnya?

Audi: Kalau dulu sebelum jadi Polwan bisa 6 jam sehari dan kalau mau turnamen jam latihan ditambah dengan mengurangi aktivitas yang lain misalnya belajar akademiknya dikesampingkan dahulu untuk fokus ke turnamen.

HS: Apa kegiatan Audiali sekarang setelah merebaknya pandemi Virus Corona ini? Main catur online mungkin?

Audi: Ya, bermain catur online

HS: Apakah kedua orangtua mendukung penuh karier catur Audi?

Audi: Orang tua saya mendukung penuh karier di catur

HS: Pernah gak bikin daftar turnamen catur yang pernah Audi juarai?

Audi: Kalau untuk daftar turnamen saya banyak lupa. Biasanya kalau untuk tingkat Sumsel saya selalu juara di kelompok putri. Saya pernah ikut turnamen Asean Age di Singapore raih juara 3. Dapat best lady di Penang Heritage City International Chess Open 2015.

Satu pesan dari pelatihnya MN Nurdin Abu Bakar buat Audi, meskipun sudah menjadi Polwan beliau berharap Audi tetap bisa eksis membela Sumsel di berbagai even catur nasional maupun internasional.

***