Kalau ada yang patut disayangkan, Fischer tidak bersedia foto bersama. Tetapi saya benar-benar bahagia mendapat kesempatan untuk bertemu dengan pecatur terbesar yang pernah ada.
Suatu hari di tahun 2006, saat Viswanathan Anand sedang bermain di sebuah turnamen catur di Reykjavik, Islandia, Olafsson menawari pecatur India itu untuk bertemu dengan Bobby Fischer.
Helgi Olafsson adalah Grandmaster Islandia dan salah satu dari sedikit orang Islandia yang dekat dengan Fischer yang telah tinggal selama bertahun-tahun di negara itu. Tentu saja, Anand segera menyetujuinya. Pecatur mana di dunia ini yang tidak ingin bertemu dengan seorang Bobby Fischer? Pecatur India ini lantas bercerita seputar perkenalannya dengan legenda catur itu.
Seperti biasa sebelum pertemuan, Fischer selalu mengajukan syarat. Tidak ada sesi foto. Kami harus menjemputnya dan memarkirkan mobil agak jauh dari blok apartemennya. Fischer mungkin tidak ingin saya melihat isi apartemennya.
Tidak lama setelah kami tiba, saya melihat seorang pria berbadan tinggi besar muncul dari balik salah satu bangunan. Saya sudah sering melihat foto Fischer, tetapi belum pernah melihat orangnya secara langsung.
Bobby sangat curiga ketika melihat istri saya Aruna dan dia baru tenang setelah Helgi mengatakan: "Mereka selalu bersama-sama".
Baca Juga: Wesley So, Juara Dunia Fischer Random yang Pertama
Kami kemudian berputar-putar di jalan-jalan Reykjavik menggunakan mobil Olafsson. Fischer selalu merasa bahwa dia sedang diikuti oleh agen-agen CIA dan mungkin ini salah satu caranya untuk menghilangkan jejak dari mereka.
Saat itu dia sepenuhnya terlihat normal. Yah, setidaknya dia tidak terlihat terlalu tegang.
Dia tampak tenang berada di antara sesama pemain catur. Dia tenang dalam artian itu. Walaupun dia juga sedikit khawatir tentang orang-orang yang mungkin mengikutinya. Jadi sikap paranoidnya tidak benar-benar hilang. Sangat aneh rasanya karena saya harus terus mengingatkan diri bahwa inilah Bobby Fischer yang duduk di depan saya!
Di dalam mobil Fischer bercerita sedikit kegiatannya kepada Anand bahwa dia kadang-kadang naik bus berkeliling Reykjavik untuk melihat-lihat kota. Fischer mengeluh bahwa dia tidak bisa menemukan balsem India (merk Amrutanjan) di Islandia yang dengan mudah didapatnya di Filipina.
Tiba-tiba Fischer ingin makan hamburger tetapi dia melarang Helgi Olafsson menelepon istrinya memakai ponsel untuk menanyakan arah jalan ke restoran Mc Donald karena takut telepon itu mungkin disadap. Helgi harus menyeberang ke sebuah pompa bensin dan memakai telepon umum di sana menghubungi istrinya di rumah.
Setelah menemukan alamat tersebut, kami segera menuju ke sana. Saya ingat, legenda dunia catur ini meminta saya untuk mengambil saus tomat. Selesai makan, kami semua lalu pergi ke sebuah taman.
Bobby Fischer kemudian mengeluarkan sebuah catur saku tua dan kami mulai menganalisis beberapa partai antara Anatoly Karpov dan Viktor Korchnoi pada tahun 1974. Fischer ingin memperlihatkan bahwa semua partai kejuaraan dunia setelah kemenangannya telah diatur sebelumnya. Tetapi dia tidak mampu untuk meyakinkan saya.
Saya juga menunjukkan padanya beberapa partai saya di Wijk aan Zee dan mencoba untuk berbagi beberapa perkembangan pembukaan yang menarik. Dia mampu mengikutinya dan tidak kehilangan ketajamannya. Tetapi metodenya sedikit kuno. Dalam arti bahwa dia telah jauh tertinggal di belakang.
Fischer menunjukkan beberapa saran langkah, tetapi ketika saya mengatakan kepadanya bahwa komputer menyebut Putih menang di sini, bagi saya itu adalah tanda untuk melanjutkan tetapi baginya itu adalah titik awal untuk berdebat dengan saya! (Tertawa). Saya kesulitan untuk mengatakan kepadanya 'Tidak, tidak, tidak… komputer ini benar-benar kuat. Anda tidak seharusnya berdebat dengannya! "
Itulah cerita pertemuan saya dengan pecatur eksentrik itu. Mengapa Fischer bersedia bertemu dengan saya? Mungkin karena dia merasa kami senasib. Kami berdua berasal dari negara di mana catur tidak begitu populer sampai kami muncul.
Selain itu saya bukan orang Rusia dan Fischer merasa telah dianiaya oleh Soviet di masa lalu. Dan dia mengatakan punya bukti yang menunjukkan bahwa Grandmaster Soviet benar-benar berkomplot melawan dia.
Kalau ada yang patut disayangkan adalah Fischer tidak bersedia untuk foto bersama. Tetapi saya benar-benar bahagia mendapat kesempatan untuk bertemu dengan pecatur terbesar yang pernah ada ini sebelum dia akhirnya meninggal dunia pada tahun 2008.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews