Kombinasi Zat Pembuat Medali Emas
Tentu Anda kerap memandang aksi pemenang kejuaraan yang menggigit medali emas, dikala naik di atas podium. Aksi tersebut sesungguhnya buat meyakinkan kalau apakah emas tersebut benar asli ataupun tidak, bila logam mulia murni umumnya hendak tercetak sisa gigitan. Sebab tekstur dari logam mulia keemasan ini lumayan lunak sehingga kala si atlet menggigitnya hendak tercipta sisa gigitan. Tetapi sisa gigitan tersebut telah tidak berlaku lagi, bila si atlet menggigit medali yang sudah mereka miliki pada ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Isi zat pada medali yang para atlet miliki pada Olimpiade Tokyo 2020 tidak lagi seluruhnya 100% logam mulia asli. Media menguak kalau isi logam mulia keemasan pada penghargaan yang diberikan dikala ini cuma sebesar 6, 7 gram sebaliknya sisanya merupakan perak. Tetapi aksi menggigit medali ini masih terus dicoba, karena telah jadi tradisi untuk atlet yang sukses bawa kemenangan. Serta umumnya potret menggigit penghargaan tersebut, dimohon oleh juru gambar supaya memperoleh hasil gambar yang menarik. Olimpiade awal kali yang memakai perak berlapis emas pada Olimpiade Masa Panas tahun 1912 di Stockholm, Swedia.
Nilai Intrinsik dari Medali Emas
Pada Olimpiade Tokyo 2020, proses pembuatan medali emas dibuat dari bahan daur ulang. Dimana penghargaan tersebut terbuat dari daur ulang ponsel yang telah tidak digunakan, setelah itu orang- orang menyumbangkannya dari segala negara. Dalam waktu 2 tahun, pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo mengumpulkan 78. 985 ton fitur elektronik. Kemudian fitur elektronik tersebut dipanaskan, supaya bisa diekstrak logam yang tercantum di dalamnya, buat memperoleh 1 gram emas saja, diperlukan 40 ponsel. Walhasil terkumpul sebanyak 32 kilogram emas, 3. 500 kilogram perak serta 2. 200 kilogram perunggu. Serta seluruh bahan tersebut, digunakan buat membuat penghargaan untuk para juara di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Isi emas murni pada fitur elektronik umumnya ada pada VGA, motherboard, prosesor serta sound card, sehingga produk elektronik jadi salah satu bahan baku yang mempunyai peranan berarti.
Dengan kombinasi emas dan perak, medali emas sendiri mempunyai nilai intrinsik sebesar 450 poundsterling ataupun setara 7, 5 juta rupiah. Medali emas dibuat dari bahan perak serta kombinasi yang lain, sehingga mempunyai nilai yang tidak sangat mahal. Bila logam mulia asli digunakan buat membuat medali, hingga nilai intrinsiknya bisa jadi dapat menggapai 500 juta rupiah. Medali perak, dengan isi 500 gram perak, mempunyai nilai intrinsik sebesar 236 poundsterling ataupun setara 3, 9 juta rupiah. Kemudian medali perunggu, nilai intrinsik dari penghargaan perunggu terbilang lumayan murah ialah sebesar 2 hingga 3 poundsterling ataupun setara 33 ribu rupiah. Perihal ini diakibatkan sebab 30% isi medali perunggu berasal dari material daur ulang dari pencetakan duit logam.
Untuk mengatahui fakta menarik seputar emas, Anda bisa melihatnya di sini
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews