Bibisara adalah pecatur putri termuda di dunia yang meraih gelar WFM pada usia 7 tahun di World Cadet Championship Chess di Caldas Novas, Brazil, pada tahun 2011.
"Hasil yang luar biasa. Generasi berikutnya selalu datang lebih cepat dari yang Anda harapkan..." tulis legenda GM Garry Kasparov di twitternya saat pecatur muda berusia 17 tahun GM Nodirbek Abdusattorov merebut gelar juara dunia Catur Rapid 2021.
Belum lagi kering tinta tulisan itu kini pecatur putri berusia 17 tahun IM Bibisara Assaubayeva peraih peringkat 2 di Kejuaraan Dunia Rapid 2021 merebut gelar juara dunia Catur Blitz 2021 juga termuda dalam sejarah.
Hebatnya lagi gadis remaja cantik asal Kazakhstan ini sudah mengunci gelar juara satu babak sebelum turnamen berakhir.
Setelah bermain remis pada babak terakhir dengan GM Nana Dzagnidze dari Georgia, Bibisara membukukan 14 poin dari 17 babak hasil dari 13 kali menang, dua kali kalah, dan dua kali remis.
Salah satu partai menangnya diperoleh saat menundukkan juara dunia Catur Rapid Wanita 2021 GM Alexandra Kosteniuk pada babak keenam yang kali ini harus puas menempati posisi runner up dengan torehan 12½ poin.
Sebagai pemenang Bibisara berhak atas hadiah uang sebesar USD 40.000 atau sekitar 570 juta rupiah. Sebelumnya dari peringkat dua Catur Rapid dia sudah mengantongi uang sebesar USD 30.000 atau sekitar 428 juta rupiah.
"The next generation always comes along faster than you expect..." Selamat buat Bibisara.
Bibisara adalah pecatur putri termuda di dunia yang meraih gelar WFM pada usia 7 tahun di World Cadet Championship Chess di Caldas Novas, Brazil, pada tahun 2011.
Pecatur Prodigy
Dengan style rambut seperti foto di bawah ini mungkin banyak yang tidak mengenal gadis muda ini. Ia adalah Bibisara Assaubayeva. Pecatur prodigy ini lahir di Taraz, Kazakhstan, pada 26 Februari 2004.
Bibisara mengenal permainan catur dari kakeknya pada usia empat tahun dan memenangi turnamen pertamanya di usia enam tahun. Dari tahun 2010 Bibisara dilatih Azamat Aubakirov, berlatih catur selama enam jam per hari.
Pada tahun 2011, pecatur berwajah imut ini tampil sebagai juara pertama World Schools Chess Championship U7 di kota Krakow, Polandia, dengan mencetak 9 poin dari 9 babak.
Di tahun yang sama Bibisara dianugerahi gelar WFM pada usia tujuh tahun setelah menjuarai World Cadet Championship U8 di Caldas Novas, Brazil, dengan mencetak 8 poin dari sembilan babak. Bibisara Assaubayeva adalah pecatur putri termuda di dunia yang meraih gelar WFM dan Bibisara masih memegang rekor itu sampai sekarang.
Setahun kemudian pada tahun 2012, ia meraih juara dunia U9 Girls di Lasi, Rumania, dengan mencetak skor sempurna 9 poin dari 9 babak.Pada tahun 2013, Assaubayeva kembali menduduki posisi puncak kategori yang sama di kota Porto Caras, Greece, dengan hanya satu kali remis tanpa pernah kalah.
Pada bulan Agustus 2014 di Durban, Afrika Selatan, Assaubayeva berbagi tempat pertama di kejuaraan dunia U10 Girls setelah membukukan 8 poin dari 9 babak.
Tahun 2016 Bibisara dan keluarganya pindah ke Moscow, Rusia. Ia lantas bergabung dengan tim nasional junior Rusia dan meraih satu medali emas catur klasik di Kejuaraan Kadet Dunia U12 di Batumi, Georgia. Pada bulan Januari 2017 Bibisara menempati peringkat 1 dunia U14 putri.
Bibisara sudah kembali ke negara asalnya Kazakhstan pada bulan Februari lalu dan bermain kembali di bawah bendera Federasi Catur Kazakhstan.
Bibisara bahkan menempati papan tiga tim Khazakstan di Kejuaraan Dunia Wanita Antar Tim 2019 di Astana dan ia meraih 5 poin dari sembilan babak, pencapaian terbaik dari seluruh anggota tim negara itu.
Ia penggemar artistic gymnastics dan ia juga berprestasi di bidang senam artistik ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews