Solo – Penyakit Diabetes Mellitus atau penyakit gula adalah salah satu penyakit yang sangat familiar menjangkit masyarakat yang identik dengan gula. Penyakit ini adalah kondisi dimana kadar gula darah didalam tubuh melebihi batas normal yaitu diatas 130 milligram desiliter. Sedangkan nilai normal gula darah manusia adalah sekitar pada angka 70 – 130 milligram/Desiliter.
Apabila nilai kadar gula darah diatas 130 milligram desiliter disebut dengan Hiperglikemia, sedangkan nilai kadar gula dibawah normal atau dibawah 79 milligram desiliter disebut dengan Hipoglikemia. Kondisi terjadinya hiperglikemia didalam tubuh identik dengan istilah Diabetes Mellitus atau penyakit gula.
Selama ini pemeriksaan secara umum untuk mengetahui nilai kadar gula darah didalam tubuh adalah dengan pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS). Tapi tahukah Anda bahwa sebenarnya ada pemeriksaan pada penyakit Diabetes Mellitus yang juga berperan penting untuk mengetahui kadar gula darah rata-rata dalam 2 – 3 bulan untuk mengetahui akurasi gula darah didalam tubuh dalam waktu yang lama? Pemeriksaan tersebut adalah pemeriksaan HbA1c.
Pemeriksaan HbA1c sangat penting bagi penderita Diabetes Mellitus dikarenakan pemeriksaan ini untuk mengetahui rata – rata kadar gula darah didalam tubuh dalam waktu 3 bulan. Pemeriksaan ini juga memiliki fungsi untuk mengetahui komplikasi lebih lanjut dari tingkat penyakit Diabetes Mellitus yang sudah dialami oleh pasien. Sedangkan pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) hanya menggambarkan nilai kadar glukosa darah didalam tubuh pada waktu itu. Jadi hasil dari pemeriksaan tersebut belum menunjukkan apakah pasien tersebut menderita Diabetes Mellitus jenis apa.
Selain itu pemeriksaan HbA1c berfungsi membantu pasien dan tenaga medis di Rumah Sakit untuk melihat respon tubuh pasien terhadap terapi yang sudah diberikan selama menjalani perawatan di Rumah Sakit. Salah satu terapi medis pada penyakit Diabetes Mellitus dilihat melalui respon pasien untuk mencapai dan mempertahankan kadar HbA1c dalam keadaan normal.
Menurut penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC) rekomendasi pemeriksaan HbA1c dilakukan pada pasien untuk mendiagnosis kondisi prediabetes atau diabetes mellitus ketika dilakukan pemeriksaan dengan kriteria : Usia diatas 45 tahun tanpa faktor resiko DM, Usia dibawah 45 tahun dengan berat badan berlebih (Indeks Massa Tubuh/IMT ≥ 23 kg/m²) yang disertai 1 atau lebih faktor resiko untuk terjadinya DM dan sedang menjalani terapi untuk DM.
Dosen Spesialis Medikal Bedah “Prima Trisna Aji” menyampaikan perbedaan antara pemeriksaan HbA1c dengan tes gula darah adalah untuk pemeriksaan HbA1c yang diperiksa adalah kadar gula yang berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Oleh karena sel darah merah hidup selama 3 bulan, maka kadar HbA1c akan stabil menunjukkan rata-rata kadar gula darah pasien dalam 3 bulan. Sehingga, pemeriksaan ini tidak dipengaruhi dengan waktu pasien. Sedangkan tes gula darah pemeriksaan ini akan langsung melihat kadar gula yang ada di dalam darah pasien. Pemeriksaan tes gula darah juga akan dipengaruhi dengan waktu makan pasien. Sehingga, akan terjadi perbedaan hasil pada pemeriksaan tes gula darah yang dilakukan ketika pasien berpuasa dan setelah pasien makan. Ucap Prima Trisna Aji kepada wartawan Media Online. *Red
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews