Emma Raducanu jadi petenis perempuan Inggris pertama yang memenangi grand slam dalam 44 tahun terakhir, sejak Virginia Wade menjadi juara Wimbledon di tahun 1977,juga jadi juara termuda grand slam setelah Maria Sharapova di tahun 2004.
Dunia tenis tetiba menggelora beberapa hari ini karena nama gadis Inggris 18 tahun ini: Emma Raducanu.
Ia datang sebagai peserta turnamen Grand Slam US Open dan -sebagai peringkat 366 putri dunia dan peringkat 12 di negaranya- memulai pertandingannya dari babak kualifikasi.
Sebelum datang ke New York, ia sudah memesan tiket pulang dengan bayangan ia takkan melangkah jauh-jauh dari babak bawah turnamen terakbar tenis yang berlangsung tiga pekan sampai final ini.
Ia cukup tahu diri. Karir profesionalnya baru dimulai tiga tahun, dia belum pernah bermain langsung sebagai peserta undian utama grand slam, dan tentu saja belum mengantongi satu pun piala tur WTA, turnamen di bawah grand slam.
Lalu, selanjutnya adalah sejarah. Di New York, Emma Raducanu menciptakan kejutan demi kejutan, rekor demi rekor. Ia terus melaju sampai ke final. Dialah petenis pertama dalam sejarah -laki-laki dan perempuan- yang menggapai babak final turnamen grand slam yang berangkat dari kualifikasi.
Dan pagi ini waktu Indonesia, petang di New York, Emma Raducanu menelentangkan diri di lapangan dengan perasaan campur aduk seusai menghempaskan perlawanan petenis Kanada, Leylah Annie Fernandez, dua set langsung.
Emma jadi jawara baru US Open 2021 di depan 24.000 penonton langsung dan ratusan juta pasang mata yang menyaksikan di layar televisi di Inggris dan seluruh dunia.
Emma juga mencatatkan rekor tak kehilangan satu set pun dalam sepuluh pertandingan yang ia lakoni, dari kualifikasi sampai final.
Emma Raducanu jadi petenis perempuan Inggris pertama yang memenangi grand slam dalam 44 tahun terakhir, sejak Virginia Wade menjadi juara Wimbledon di tahun 1977. Di usia 18 tahun kini, Emma juga jadi juara termuda grand slam setelah Maria Sharapova di tahun 2004.
Semuda itu, Emma terlihat begitu pantas berdiri di panggung juara. Ia tak merayakannya secara berlebihan. Ia hanya menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang berjasa mengantarkannya ke prestasi itu, juga kepada khalayak New York yang membuatnya betah serasa berlaga di rumah sendiri. Ia menjawab pertanyaan pewawancara di lapangan dengan begitu fasih, berbicara tanpa jeda dan ragu, dan kalimat yang sungguh berisi.
Emma kini pulang ke Inggris dengan kepala tegak sebagai juara. Memulai turnamen sebagai peringkat 366 dan dalam tiga minggu menggapai peringkat 23. Memulai karir dengan hadiah memenangi beberapa pertandingan sebesar 35.000-an dolar, kini dalam tiga pekan ia mendapatkan 2,5 juta dolar hadiah juara US Open.
Kejutan dunia tenis yang membuat minggu pagi begitu sempurna bagi yang ikut menikmatinya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews