Lelaki berbadan besar ini berpikir, akan lebih baik kalau dimulai hari Sabtu karena para pemain mendapat 2 hari libur dari sekolah atau pekerjaan mereka yaitu hari Sabtu dan Minggu.
Jangan pernah meremehkan turnamen catur bulanan First Saturday di Budapest, Hungaria. Banyak pecatur elit dunia saat ini pernah mencari gelar di sini.
Sebut saja Magnus Carlsen, Fabiano Caruana, Peter Leko, Emil Sutovsky, Teimour Radjabov, Sofia Polgar, Hou Yifan, Hikaru Nakamura, Samuel Sevian, dan banyak lagi nama-nama tenar lainnya termasuk Sean Winshand dari Indonesia.
Banyak pecatur di dunia ini memiliki bakat istimewa dalam bermain catur. Tetapi karena kurangnya turnamen berkualitas di negaranya, maka mereka tidak dapat berkembang dengan cepat untuk meraih gelar dan rating FIDE. Bintang catur itu hanya bisa bersinar dan terbuka jalan mereka untuk karier yang lebih sukses jika ada penyelenggara turnamen catur.
Tetapi siapakah orang yang berada dibalik turnamen bulanan First Saturday? Dia adalah mantan pegawai Angkatan Darat Hungaria yang sangat mencintai catur bernama Laszlo Nagy.
Laszlo yang dijuluki Mr First Saturday telah mementaskan turnamen ini selama 28 tahun tanpa henti. Mengorganisir turnamen catur bukanlah pilihan yang biasa untuk menjalankan roda bisnis. Namun Nagy berhasil menciptakan perusahaan yang sukses dengan memilih olahraga asah otak ini sebagai ladang bisnisnya.
“Saya sangat suka catur. Jika orang menyukai catur, saya mencintai mereka, dan mereka juga akan mencintai saya,” itulah yang selalu dikatakan oleh Nagy.
Dimulai tahun 1992. Laszlo adalah lulusan ilmu kimia dari Universitas Debrecen dan selama 10 tahun Nagy bekerja di Angkatan Darat Hungaria sebagai pengajar toksikologi dan kimia organik.
Ketika komunis runtuh, Nagy merasa bahwa dia tidak lagi memiliki prospek karier sebagai tentara. Banyak rekan-rekannya kehilangan pekerjaan. Dia sendiri adalah pecatur Kandidat Master. Rating terbaiknya 2200.
Akhirnya pada bulan September 1991, Nagy mengundurkan diri dari Angkatan Darat dan pada bulan Februari 1992, dia memulai turnamen catur First Saturday pertamanya.
Dengan sedikit uang jasa yang diperolehnya dari Angkatan Darat, Nagy membeli peralatan dasar untuk bisnis barunya: faksimile dan komputer.
Nagy membangun kantor di salah satu kamar tidur apartemennya, dan dari sana Laszlo mulai beroperasi. Ini adalah langkah berani. Memulai bisnis dari nol selalu berurusan dengan risiko, terutama saat Hungaria nyaris tidak berhasil keluar dari bayangan pemerintahan komunis. Awal yang membuat siapapun pasti gemetar.
Apa yang selalu diingat Laszlo tentang turnamen pertama First Saturday adalah saat pulang ke rumah dan istrinya mengatakan bahwa mereka telah tekor lebih dari 1.000 dolar.
Nagy panik dan mulai bertanya bagaimana mereka akan bertahan hidup. Namun dia mengatakan kepada istrinya untuk bersabar. “Hal ini sama seperti saat anda ingin terbang. Yang perlu anda ketahui pertama kali adalah bahwa anda memulai dari bawah, dari tanah,” kata Nagy.
“Tahun berikutnya entah bagaimana kami berhasil membuatnya pulang pokok dan hal seperti ini berlangsung selama beberapa waktu. Tetapi saya benar-benar mencintai turnamen ini dan dengan berlalunya waktu saya yakin hasil kerja keras kami akan terbayar," ujar Nagy optimis.
"Kami kemudian mulai menghasilkan keuntungan dan mampu memberikan gaji dan tambahan uang untuk kelangsungan hidup keluarga,” tambahnya.
Bagaimana cerita awal nama First Saturday tercipta? Laszlo mengakui bahwa ide asli tentang penyelenggaraan turnamen ini tidak sepenuhnya berasal dari dirinya.
Pada tahun 1989, saat masih kerja di Angkatan Darat Hungaria, dia ditugaskan memimpin tim nasional junior Hungaria untuk mengikuti turnamen catur di Lithuania. Di sana, Laszlo bertemu dan menjalin persahabatan dengan Fedor Skriptchenko, Sekjen Federasi Catur Moldova dan ayah dari IM Almira Scripchenko, mantan juara catur wanita Eropa.
Skripchenko telah lama menyimpan ide untuk menggelar turnamen catur bulanan yang di mulai setiap tanggal 15 di Chisinau, Moldova, dan menyarankan mereka untuk bermitra.
Saat itu, Laszlo masih bekerja di Angkatan Darat dan tidak etis untuk menerima tawaran ini.
Tetapi 3 tahun kemudian, ketika dia meninggalkan karier militernya, ide itu datang kembali dan dia berpikir untuk melakukan sesuatu yang serupa di Budapest.
“Menyelenggarakan turnamen catur di Chisinau tidak praktis. Saat itu masih era Uni Soviet dan akan sangat sulit untuk meyakinkan pecatur internasional untuk mau datang ke sana. Budapest lebih mudah diakses dan lebih menyenangkan menyelenggarakan turnamen catur di kota asal saya,” ujar Laszlo.
Bisa jadi, masih di bawah pengaruh disiplin ketepatan perhitungan ala militer, dia merasa bahwa tanggal 15 setiap bulan tidak akan berhasil. Tanggal itu bisa jatuh pada hari apa saja. Dia perlu membuat jadwal yang tepat.
Lelaki berbadan besar ini berpikir, akan lebih baik kalau dimulai hari Sabtu karena para pemain mendapat 2 hari libur dari sekolah atau pekerjaan mereka yaitu hari Sabtu dan Minggu.
Dengan sistem 9 babak ini, para pemain akan mendapatkan lebih banyak waktu libur sehingga mereka dapat lebih mudah untuk menyesuaikan jadwalnya. Jadi memulai pada hari Sabtu tampaknya logis.
“Saya hanya spontan menyebutnya First Saturday atau Sabtu Pertama. Nama itu terdengar cukup bagus dan juga menarik dari segi pemasaran. Inilah asal mula nama First Saturday,” tambah Nagy.
Tentu Anda akan bisa menebak yang mana Laszlo Nagy pada photo di bawah ini tetapi dapatkah Anda menebak nama tiga orang Indonesia di gambar ini?
(Bersambung)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews