Vincent Keymer Berhasil Pecahkan 3 Komposisi dari Kasparov tanpa Buah Catur

Yang terjadi selanjutnya adalah pemandangan yang menakjubkan. Nyaris dua jam Garry dan Vincent terlibat diskusi dan menganalisis catur.

Kamis, 3 Februari 2022 | 21:28 WIB
0
343
Vincent Keymer Berhasil Pecahkan 3 Komposisi dari Kasparov tanpa Buah Catur
Vincent Keymer menghadapi Kasparov (Foto: chessbase.com)

Ini peristiwa enam tahun lalu saat bocah ajaib Jerman Vincent Keymer bertemu legenda catur dunia, Garry Kasparov.

Setelah Praggnanandhaa dari India, kemudian Nodirbek Abdusattorov dari Uzbekistan, sekarang mari kita berkenalan dengan talenta muda lainnya: Vincent Keymer dari Jerman!

Majalah catur, The German Schach Magazine, menulis bahwa Vincent Keymer adalah bakat catur terbesar yang dipunyai Jerman saat ini setelah juara dunia kedua Emanuel Lasker.

Dia berasal dari keluarga musisi: ayahnya, Christof Keymer, mengajar musik di Universitas dan ibunya, Heike, pemain cello di sebuah orkestra. 

Vincent sendiri adalah seorang pianis pemula sekaligus pemain catur yang sangat kuat. Pada bulan November tahun 2015, Kepala Editor ChessBase, sebuah media catur online ternama yang berkantor pusat di Hamburg, Jerman, Frederic Friedel, bermaksud mempertemukan Vincent dengan Garry Kasparov.

Tetapi jauh sebelumnya ia sudah pernah mengundang Vincent yang saat itu berusia 10 tahun dengan elo rating 2350 ke kantornya untuk melakukan sesi pelatihan dengan salah satu pelatih catur yang sangat berpengalaman, Gisbert Jacoby (yang telah menerbitkan sejumlah DVD untuk ChessBase, semuanya dalam bahasa Jerman).

Setelah dua jam pelatihan, Friedel meminta penilaian Gisbert. Ia mengatakan dengan kagum bahwa ia belum pernah melihat anak seperti itu sebelumnya.

"Ia jelas lebih baik dari ratingnya." Lantas ia bertanya kepada Vincent, "Apakah kamu pernah bermain melawan seorang Grandmaster?" Ia tampak sedikit bingung: "Tentu," katanya, "dan saya telah mengalahkan tiga."

Sebagai seorang editor catur kawakan, Frederic Friedel menjalin hubungan yang baik dengan Garry Kasparov. Ketika mantan juara dunia itu berkunjung ke Berlin, ia mengundang Vincent dan ayahnya ke Westin Hotel tempat pecatur legendaris itu menginap. Ia ingin Kasparov mau menyediakan sedikit waktunya untuk bertemu Vincent.

Namun sebelumnya, Friedel mengingatkan bahwa Kasparov sangat sibuk. Jadi jabat tangan dan penandatanganan buku adalah hal maksimun yang mungkin harus diterima Vincent saat bertemu dengan pecatur kelahiran baku itu. 

Christof mengatakan mereka sudah sangat senang jika Vincent dapat bertemu dengan Kasparov karena ini akan menjadi momen besar bagi anaknya dan akan menjadi motivasi terbesar dalam karir caturnya.

Ternyata situasinya berbeda ketika Garry masuk ke hotel dan melihat mereka. Setelah basa-basi sejenak ia berpaling ke anak itu dan berkata: "Jadi, kamu Vincent?! Apakah kamu membawa papan catur?" Vincent mengangguk dan Garry malah mengundang mereka semua ke kamar suite-nya.

Yang terjadi selanjutnya adalah pemandangan yang menakjubkan. Nyaris dua jam Garry dan Vincent terlibat diskusi dan menganalisis catur. 

Garry memulai dengan meminta Vincent untuk menunjukkan beberapa partai terbarunya melawan pecatur kuat dan menanyainya tentang mengapa dia memilih pembukaan tertentu dan langkah tertentu. 

Kemudian ia memberikan anak itu tips-tips berharga dan Vincent menyerap semuanya dengan lahap. Itu memang salah satu metode pelatihan yang sering digunakan oleh Kasparov.

Setelah melihat sejumlah partai Vincent, Garry beralih ke sesuatu yang agak berbeda: ia memberi anak itu tiga komposisi untuk dipecahkan. Bahkan secara ekstrim tanpa melibatkan buah catur di atas papan dan Vincent sukses memecahkannya.

Setelah selesai berdiskusi, Garry mengatakan bahwa Vincent memiliki bakat catur yang sungguh luar biasa dan suatu saat pasti bisa menjadi pecatur elit. Hanya saja ia belum sepenuhnya menjalani pelatihan yang sistematis.

Tentu saja karena anak ini memiliki sejumlah minat dan bakat lain seperti main piano dan hanya menghabiskan satu dua jam sehari untuk berlatih catur sehingga olah raga otak ini belum menjadi prioritas utama dalam hidupnya. 

Baca Juga: Sensasi Vincent Keymer, Bocah Ajaib dari Jerman

Selain itu masih ada masalah lain yaitu masalah klasik yang nyaris dialami oleh semua pecatur berbakat. Masalah keuangan!

Saat itu keluarga Vincent Keymer sedang berusaha mencari sponsor yang bisa membantu Vincent berkembang. Membantu dalam hal biaya pelatihan dengan melibatkan GM, biaya perjalanan untuk mengikuti berbagai turnamen dan lain sebagainya sehingga anak ini bisa fokus hanya bermain catur.

Apa hal yang menarik dari cerita di atas? Di babak kedelapan World Cadets Championship 2016 di Batumi, Georgia, Vincent Keymer (2402) akan menantang Praggnanandha (2442) untuk membuktikan kepada semesta, siapa pecatur paling berbakat saat ini di dunia. 

,***