Kenapa Burung Merpati Dianggap Hama?

Pemberian makanan yang sesuai untuk burung merpati liar juga dapat membantu mengalihkan mereka dari tanaman pertanian

Kamis, 28 September 2023 | 15:54 WIB
0
147
Kenapa Burung Merpati Dianggap Hama?
Sumber Pixabay

Burung merpati, atau dikenal juga sebagai merpati liar, dapat dianggap sebagai hama dalam beberapa situasi karena berbagai alasan:

Kerusakan pada Tanaman dan Bangunan: Burung merpati dapat merusak tanaman pertanian seperti tanaman biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Selain itu, mereka dapat merusak bangunan dengan menjadikan tempat tersebut sebagai sarang atau melalui kotoran yang sering ditemukan di sekitar sarang mereka.

Kesehatan Manusia: Kotoran burung merpati dapat mengandung patogen dan dapat menjadi sumber penyebaran penyakit, terutama jika burung tersebut berada di dekat pemukiman manusia.

Kompetisi dengan Burung Lain: Burung merpati sering bersaing dengan burung lokal lainnya untuk sumber daya seperti makanan dan tempat bersarang. Ini dapat memengaruhi populasi burung asli.

Kemungkinan Kerusakan Struktur Bangunan: Burung merpati sering mencari tempat yang nyaman untuk bersarang, yang mungkin termasuk dalam atau di dekat bangunan. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan.

Populasi yang Besar: Populasi burung merpati seringkali besar dan dapat berkembang pesat jika tidak ada pengendalian. Keberlimpahan burung merpati dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan gangguan dan kerugian.

Read More: Jamu Merpati Balap Sprint

Ketika burung merpati menjadi masalah, seringkali diperlukan tindakan pengendalian. Namun, penting untuk diingat bahwa penanganan burung merpati yang dianggap sebagai hama harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan peraturan setempat.

Tindakan seperti pemindahan, penutupan tempat bersarang, dan penggunaan alat penangkapan burung merpati harus dilakukan dengan etika dan mematuhi hukum perlindungan burung. Pemberian makanan yang sesuai untuk burung merpati liar juga dapat membantu mengalihkan mereka dari tanaman pertanian.

***