Pekan olahraga nasional ke-20 di Papua akan menjalin persaudaraan, persatuan, dan solidaritas antar daerah. Ajang ini akan menunjukkan bahwa seluruh WNI adalah saudara.
PON adalah lomba olahraga berlevel nasional yang mempertemukan ribuan atlet dari berbagai provinsi di Indonesia. Selain jadi ajang berkompetisi, PON juga jadi momen yang bagus untuk menjalin persaudaraan, persatuan, dan solidaritas antar daerah.
Warga di berbagai wilayah Indonesia bersatu-padu dan saling support, setelah melihat kekompakan para atlet saat PON XX berlangsung.
Persatuan adalah hal yang wajib dilakukan agar Indonesia maju. Sayangnya beberapa tahun ini, persatuan dan solidaritas tercederai oleh beberapa hal, oleh pandangan politik yang berbeda, pilihan gaya hidup yang beda jauh, dll. Sehingga bukannya saling menolong, masyarakat malah saling mencemooh dan membanggakan dirinya sendiri sampai melanggar batas.
Ajang PON XX di Papua bisa jadi momen bagus untuk mempersatukan masyarakat, karena rata-rata mereka gila bola dan menyukai acara pertandingan olah raga. Hal ini terbukti saat ada Asian Games tahun 2018 lalu, seluruh rakyat bersatu untuk mendukung timnas Indonesia. Sehingga diharap persatuan ini akan terjadi lagi ketika PON XX Papua disiarkan di televisi.
Presiden Jokowi memberi pesan bahwa PON XX Papua memperkuat persatuan, persaudaraan, dan solidaritas antar daerah. Dalam artian, ketika ada satu acara yang menyatukan dukungan jutaan orang Indonesia, mereka akan sadar bahwa semua adalah saudara setanah air. Sehingga akan menghentikan perang dingin dan saling bully di media sosial.
Persatuan amat penting untuk dilaksanakan, apalagi di tengah pandemi covid-19. Ketika seluruh rakyat bersatu, maka mereka akan saling menolong, bukannya saling menghina. Namun banyak orang yang berusaha untuk menghapus efek buruk pandemi. Misalnya dengan mengadakan acara bakti sosial, penggalangan dana untuk kaum miskin, patungan untuk beasiswa, dll.
Ketika rakyat bersatu maka akan saling kompak dan tidak menghiraukan hoax dan bujukan kaum radikal dan separatis, yang ingin mengacak-acak perdamaian di Indonesia. Oleh karena itu, kita wajib ikut mensukseskan PON XX, dengan menyatakan dukungan di media sosial. Sekaligus ikut mempopulerkan lomba olahraga ini, agar makin banyak netizen yang ikut mendukungnya.
Solidaritas antar daerah juga penting, karena tiap WNI tentu memahami bhinneka tunggal ika, berbeda-beda tapi satu jua. Walau kita terdiri dari banyak suku dan punya keyakinan yang berbeda, tetapi tetap solid dan bersatu demi bangsa Indonesia. Tidak ada lagi yang menghina orang dari suku lain atau meremehkan pemuda dari daerah tertentu, karena paham bahwa semua sama. Semua adalah rakyat Indonesia.
Presiden juga berpesan bahwa PON XX akan menunjukkan talenta hebat warga asli Papua di bidang olahraga. Selama ini memang cukup banyak atlet nasional yang merupakan putra Papua, seperti Elie Aiboy, Lisa Rumbewas, Boaz Salossa, dll. Sehingga ketika PON XX berlangsung, penonton akan tahu ada atlet generasi muda yang juga berprestasi, seperti Osvaldo Haay dan Natan Animan.
Ketika ada atlet Papua yang berprestasi, maka akan menunjukkan kehebatan warga Bumi Cendrawasih. Mereka tak hanya kuat fisiknya, tapi juga mentalnya. Karena seorang atlet tak hanya dituntut untuk bisa berolahraga tiap hari dengan durasi minimal 1 jam. Namun ia juga harus pandai memainkan strategi dan kuat mental saat berada di arena pertandingan.
Pekan olahraga nasional ke-20 di Papua akan menjalin persaudaraan, persatuan, dan solidaritas antar daerah. Ajang ini akan menunjukkan bahwa seluruh WNI adalah saudara sebangsa dan setanah air, dan tidak mudah pecah oleh aksi para oknum. Selain itu, PON akan menaingkatkan solidaritas antar daerah dan kita semua saling menolong dan tidak lagi membully di media sosial.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews