Tentang Gitar, Haramkah?

Saya yakin, alasan ayah mengharamkan main gitar terhadap saya dan para santri dulu adalah agar kami bisa konsentrasi belajar. Dan saya tidak menyesali larangan itu.

Minggu, 20 Februari 2022 | 08:08 WIB
0
258
Tentang Gitar, Haramkah?
Gitar (Foto: bola.com)

Menonton unggahan Gus Achmad Ubaidillah Albantany yang sedang memainkan gitar dengan indah di akun FB-nya, terus terang saya iri. Iri bukan main. Tetapi apa daya. Saya sama sekali tidak bisa main gitar.

Sejak dulu saya ingin bisa bermain gitar, tetapi keinginan itu tidak pernah terwujud. Ketika melihat seseorang bisa memetik gitar dengan lihai, saya, terus terang, sangat iri.

Kesan saya, ketika seseorang memainkan senar gitar dengan begitu lihai, orang-orang di sekitar akan terpikat olehnya.

Dia menjadi pusat perhatian. Apalagi jika yang ada di sekelilingnya itu adalah para "fatayat" alias para gadis. Rasanya saya iri sekali pada seseorang yang menjadi perhatian para "fatayat" dalam momen seperti itu. 

Kenapa saya tidak bisa main gitar? Alasannya: karena ayah saya dulu mengharamkannya.

Hingga saya berumur 20-an, saya melihat gitar dengan perasaan aneh: antara ingin menyentuh dan memainkannya, tetapi takut karena larangan dari ayah saya.

Saya yakin, alasan ayah mengharamkan main gitar terhadap saya dan para santri dulu adalah agar kami bisa konsentrasi belajar. Dan saya tidak menyesali larangan itu.

Saya merasa beruntung, dengan sikap ayah saya yang keras itu, saya bisa mencurahkan seluruh pikiran dan waktu pada satu hal saja: ngaji kitab berbahasa Arab.

Jika saya sekarang menguasai kitab-kitab berbahasa Arab, jelas itu semua berkat pendidikan ayah yang "keras" dan spartan pada saat itu.

Tetapi, saya tidak mengharamkan main gitar kepada anak-anak saya. Meskipun tak ada satupun dari mereka yang tertarik menyentuh gitar.

Aneh ya. Saya yang dulu tertarik pada gitar, tak berani menyentuh karena diharamkan oleh orang tua. Sementara anak saya tidak tertarik pada gitar padahal saya tidak mengharamkannya.

***