Nihal yang sudah unggul posisi harus menghentikan perlawanan dan menyerah pada Safarli di langkah ke-37. Kekalahan menyakitkan di mana kedudukan pun menjadi sama kuat 1-1.
Pecatur remaja harapan India, Nihal Sain, menjadi berita besar di negerinya. Bukan karena prestasinya menekuk lawan sebagimana pada babak pertama putaran kedua. Sebaliknya, ia berlinang air mata ketika harus menyerah kepada lawan yang sama, Eltaj Safarli, pada babak kedua putaran kedua pertemuan mereka di Piala Dunia Catur di Khanty Mansysk, Rusia.
Drama yang menguras air mata ala film India itu, setidaknya air mata Nihal Sarin, mengakibatkan partai menjadi sama kuat 1-1 di mana pada babak sebelumnya Nihal berhasil mengalahkan Safarli. Akibat kekalahan fatal itu, Nihal harus mengulang duelnya lawan Safarli pada partai tambahan, yakni catur cepat waktu pikir 25 menit dengan tambahan 10 detik setiap melangkah.
Meminjam gambar dari Chessbase India di atas, memasuki langkah 31 di mana Nihal menggeser Menterinya ke g4 mengancam Benteng putih di g7, partai sesungguhnya mutlak milik Nihal dengan posisi menekan. Saat Safarli menggeser Benteng dengan memukul bidak b7 sekaligus menghindar dari terkaman Menteri Nihal, terjadilah petaka itu....
Tanpa disangka dan diduga, Nihal tiba-tiba buta catur (blackout). Seperti tanpa dipikir jauh ia menggeser Benteng ke g6 dengan maksud me-mat-kan lawan di titik lemah g2. Tetapi ia lupa, dengan cara itu Nihal melepas pengawalan atas Gajah hitamnya di f2 yang langsung dipukul Benteng Safarli.
Tentu saja lenyap sudah ancaman mat di f2 menggunakan ujong tombak Menteri Nihal, sebab sudah terjaga Benteng Safarli yang baru saja memukul Gajah gratis Nihal.
Tertinggal satu perwira penuh tanpa kompensasi, pecatur yang disebut-sebut pengganti Viswanathan Anand itu masih melawan sampai lima langkah kemudian.
Namun ia harus menghentikan perlawanan dan menyerah pada Safarli di langkah ke-37. Kedudukan pun menjadi sama kuat 1-1.
Pertandingan babak kedua di putaran kedua Piala Dunia itu sendiri dimulai dengan Gambit Evans. Tidak ada cara bagi Safarli selain harus menang jika masih ingin maju ke babak berikutnya, setidaknya melalui "tie-break" catur cepat dan bahkan catur kilat.
Baca Juga: Nihal Hancurkan Sekondan Shakhriyar Mamedyarov melalui Pengorbanan 2 Perwira
Chessbase India menulis, Nihal sama sekali tidak tahu bahwa lawannya akan memilih pembukaan ini, namun ia sudah sangat siap dan memainkan pembukaan dengan cara yang sangat tepat untuk menetralisir kedudukan dan itu ia lakukan tanpa kesulitan. Pada langkah 16, posisinya sudah seimbang meski sangat rumit. Nihal sudah menggunakan satu jam waktu pikirnya.
"Pada 16 langkah selanjutnya (posisi) begitu bagus sehingga meskipun dia (Nihal) hanya memiliki beberapa menit pada jamnya, posisinya telah unggul dengan posisi yang sepenuhnya menang. Apa yang terjadi selanjutnya benar-benar tak terduga ketika Nihal melakukan kesalahan besar dan kehilangan permainan," demikian Chessbase India menulis.
"Ini adalah saat yang tepat untuk menyadari bahwa tidak ada seorang pun di catur yang sempurna dan juga fakta bahwa kesalahan tidak terjadi dalam ruang hampa. Safarli berhasil mengejutkan Nihal dengan pilihan pembukaannya yang berani, menekannya, menurunkannya sebentar, dan akhirnya semua tekanan itu menjadi terlalu berat bagi Nihal untuk ditangani. Nihal bermain sangat bagus, tapi terkadang catur itu sadis dan kejam," tulis Chessbase India lagi.
Silakan klik di sini duel antara Eltaj Safarli (putih) vs Nihal Sarin (hitam) yang memaksa partai dilangsungkan dengan tie-break.
1. e4 e5 2. Nf3 Nc6 3. Bc4 Bc5 4. b4 Bxb4 5. c3 Ba5 6. d4 d6 7. Qb3 Qd7 8. O-O Bb6 9. Nbd2 Na5 10. Qb1 Ne7 11. dxe5 O-O 12. Bb5 c6 13. Bd3 Rd8 14. Nc4 Nxc4 15. Bxc4 Ng6 16. Rd1 Qg4 17. Rxd6 Rf8 18. Qb3 Nf4 19. Bxf4 Qxf4 20. Rd3 Bg4 21. e6 fxe6 22. Bxe6+ Kh8 23. Bxg4 Qxe4 24. Rd7 Qxg4 25. Ne5 Qf4 26. Nf7+ Kg8 27. Nd6+ Kh8 28. Rf1 h6 29. Kh1 Rf6 30. Nc4 Bxf2 31. Nd2 Qg4 32. Rxb7 Rg6 33. Rxf2 Kh7 34. Nf3 Re8 35. Qb1 Re3 36. Rb4
Qe6 37. Rf1 1-0
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews