Fungsi Coach bukanlah mengajarkan atau menambahkan teknik baru. Tugas seorang coach adalah memastikan sang atlet mampu mengeluarkan seluruh kemampuannya saat bertanding.
Seringkali saya memperhatikan bahwa seorang atlet catur dapat bermain sangat bagus dengan performance yang luar biasa, tetapi di kesempatan yang lain dia tidak tampil sesuai performa terbaiknya.
Dan apa yang terjadi ketika atlet tersebut bermain buruk? Pelatih marah-marah, orang tua kecewa dan si atlet seringkali menyalahkan dirinya sendiri atau bahkan malah menyalahkan keadaan.
Apakah Anda sebagai atlet, pelatih atau orang tua sering atau pernah mengalaminya?
Apabila jawaban Anda YES, silakan untuk membaca artikel ini lebih lanjut.
Saya seorang Coach seringkali membantu orang untuk mencapai tujuannya. Seringkali saya menemukan bahwa orang tidak mencapai tujuan, goals maupun impiannya bukan karena tidak bisa, tetapi hanya masalah mau atau tidak mau.
Apabila dia mau dan secara teknis sudah memenuhi kriteria mahir tetapi masih belum mencapai tujuannya, maka seorang Coach dapat membantunya agar dia berhasil mencapai tujuannya.
Apabila secara teknis, atlet tersebut masih kurang mumpuni, maka pelatih teknis harus membereskan hal-hal tersebut terlebih dahulu. Namun apabila secara teknis, sang atlet sudah mumpuni tetapi masih belum berhasil, maka pelatih catur harus berfungsi sebagai seorang Coach dengan memberikan coaching bagi sang atlet.
Fungsi Coach bukanlah mengajarkan atau menambahkan teknik baru. Tugas seorang coach adalah memastikan sang atlet mampu mengeluarkan seluruh kemampuannya saat bertanding.
Mungkin sebagian atau malah seluruh pembaca bingung, apa sih bedanya pelatih dan coach, bukankah pelatih adalah coach?
Coaching itu apa sih? Saya akan bahas di artikel selanjutnya.
Denny Widya, CBC Motivational Coach
(Bersambung)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews