Sebagai petenis profesional, tentu segala datanya dicatat serta diketahui publik. Termasuk pula penghasilannya dari profesi tenis, dari hadiah kejuaraan.
Adakah petenis Arab di Wimbledon? Dialah Ons Jabeur. Ia petenis profesional Tunisia yang mencatat sejarah, sebagai wanita Arab pertama yang menjuarai turnamen profesional Wanita Dunia (WTA) di lapangan rumput Viking Tour Birmingham bulan lalu, mengalahkan petenis Rusia Daria Kasatkina di final.
Gaya permainannya di lapangan, bisa dilihat di babak ketiga Wimbledon Senin lalu ketika menghentikan langkah petenis Spanyol Garbine Muguruza. Badannya tegap gempal seperti kebanyakan wanita Arab, dengan tinggi tubuh 167, Ons Jabeur kelahiran Ksar el Hellar Tunisia 26 tahun lalu itu sungguh termasuk petenis baseliner (pemain dari garis belakang) yang ideal.
Lawan Muguruza yang seumur dan sama tipe permainannya, baseliner, Ons Jabeur bermain cermat. Servis cukup keras, tetapi tidak keras-keras amat 92 mph (150 km perjam) akan tetapi penempatan bolanya prima. Ia juga tepat arah kapan memukul bola silang dan kapan down the line (menyusur garis pinggir). Tidak banyak melakukan kesalahan sendiri (unforced error), dan tahu kapan saat tepat untuk melakukan approach shot, merangsek ke depan net untuk mematikan lawan.
Di babak ketiga Wimbledon kemaren, dua-dua petenis – Garbine Muguruza maupun Ons Jabeur -- sama-sama melakukan “grunting” (memukul disertai lenguhan). Kalau Muguruza anak didik mantan petenis top Spanyol Conchita Martinez ini melenguh Aaah.... Maka lenguhan Ons Jaber Uhuu... Tidak pelak, jika terjadi reli panjang, maka stadion Centre Court Wimbledon pun dipenuhi lengkingan Aaah, uhuu, aah, uhuu...
Prestasinya lolos ke 16 besar Wimbledon kali ini, merupakan jejak sejarah bagi petenis Arab Ons Jabeur ini. Juga bagi dunia olahraga di Arab tentunya.
Prestasi terbaik Ons Jabeur bagi Arab, masuk 16 besar Wimbledon ini, melengkapi langkah terbaiknya di turnamen Grand Slam. Sebelum ini, Ons Jabeur juga menjadi orang Arab pertama yang mampu mencapai delapan besar, Perempat Final seri Grand Slam Australia Terbuka 2020, serta 16 besar Perancis Terbuka di Roland Garros dua tahun berturut-turut 2020, 2021, serta di AS Terbuka 2018 sampai babak ketiga AS Terbuka 2018 dan 2020.
Baru resmi masuk tenis profesional pada tahun 2010, Ons Jabeur pun merangkak naik mencapai peringkat dunianya. Memasuki Grand Slam Roland Garros bulan bulan lalu, peringkat Ons Jabeur adalah 30 besar dunia.
Namun dengan kemenangan di turnamen Birmingham 20 Juni 2021 silam, peringkat Ons Jabeur meningkat jadi 24 dunia. Dan di Wimbledon pun ia menempati unggulan ke-32. Tentu ini prestasi hebat oleh petenis yang dipilih sebagai Olahragawan Terbaik Arab pada 2019 ini.
Sebagai petenis profesional, tentu segala datanya dicatat serta diketahui publik. Termasuk pula penghasilannya dari profesi tenis, dari hadiah kejuaraan. Total hadiah yang sudah diraihnya, menurut catatan Asosiasi Tenis Wanita dunia (WTA) kini US$ 3,139,469 atau senilai Rp 45,5 milyar...
Tidak kaleng-kaleng kan?
Jakarta, 05/07/2021
***
Jimmy S Harianto
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews