Selamat menikmati karaoke nasional lagu “Tanah Airku” karya Ibu Soed persembahan Addie MS ini. Saya suka dengan vokal suara Helena dari Yogyakarta.
Addie MS adalah musisi dan penata musik yang tak diragukan lagi nasionalisme-nya. Darah merah putih dalam diri Addie itu mengalir deras dari kakeknya, H. Mohammad Soesilo, yang berkarib dengan Presiden Soekarno sebagai sesama arsitek dan planolog (ahli penataan dan pembangunan kawasaan pemukiman).
Asal tahu saja kakek Addie dipercaya Presiden Soekarno untuk membangun dan menata pemukiman di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sebagai tempat tinggal baru bagi warga yang rumahnya tergusur pembangunan kompleks olahraga Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, pada awal tahun 60-an.
Addie dekat dengan semua presiden, tentu saja selain Presiden Soekarno karena saat itu ia masih kecil. Addie, yang kini lebih dikenal sebagai seorang komposer dan dirigen orkestra, pernah tampil di depan semua presiden. Termasuk Presiden Jokowi.
Bahkan Addie sampai “dicap dan dituduh” sebagai “die hard dan buzzer” Presiden Jokowi - padahal seperti kebanyakan relawan pencinta Presiden Jokowi lainnya - ia tak pernah menerima sepeserpun uang dari kantong Presiden Jokowi.
Akibatnya ia sering dirudung dan dimaki-maki para pembenci Presiden Jokowi tapi Addie tak pernah peduli malah membalas hinaan dan sumpah serapah mereka dengan kata-kata sopan, penuh kasih, dan mendoakan mereka untuk menyadari kekeliruannya.
Apa yang dilakukan Addie adalah bentuk perjuangan mencintai dan memajukan negara dan Tanah Air tempat ia hidup. Maka ia selalu mendukung program pemerintah yang menurut keyakinannya dapat membawa bangsa Indonesia lebih baik, maju, dan hebat.
Addie mendukung anjuran Presiden Jokowi untuk melakukan sesuatu yang “out of the box” dan langkah-langkah “extra ordinary” dalam adaptasi kebiasaan baru, new normal, menyikapi wabah coronavirus yang melanda 215 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Merayakan Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2020 tahun ini Addie mempersembahkan satu gubahan komposisi lagu nasional karya Ibu Soed berjudul “Tanah Airku” yang begitu menyentuh hati dan perasaan kita yang bangga sebagai bangsa Indonesia.
Addie berhasil menghimpun 1678 putera-puteri dari seluruh Indonesia - dengan menampilkan sepuluh peserta terbaik sebagai penyanyi utama - untuk ikut bernyanyi bersama-sama dalam satu orkestrasi virtual sebagai bentuk baru orkestrasi di masa pandemi ini.
Orkestrasi virtual yang disebut sebagai “karaoke nasional” ini menjadi satu karya yang “out of the box” dan “extra ordinary” yang dapat menginspirasi musisi ataupun para pekerja seni lainnya untuk terus tetap bersemangat mencipta karya di masa sulit ini.
Menurut saya pribadi, dengan rekam jejaknya yang panjang sebagai pekerja seni yang sungguh-sungguh mencintai Tanah Air-nya, Addie MS pantas diberi tantangan dan tanggungjawab sebagai Menparekraf bila satu saat Presiden Joko Widodo jadi melakukan perombakan menteri-menterinya.
Selamat menikmati karaoke nasional lagu “Tanah Airku” karya Ibu Soed persembahan Addie MS ini. Saya suka dengan vokal suara Helena dari Yogyakarta.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews