APBN di Tengah Turbulensi Ekonomi Global

Dari sisi belanja, kinerja APBN mengalami peningkatan, tidak hanya dari tingginya penyerapan anggaran tetapi juga semakin efektif dan tepat sasaran.

Senin, 26 Agustus 2019 | 09:26 WIB
0
463
APBN di Tengah Turbulensi Ekonomi Global
Saya di DPR (Foto: Dok. pribadi)

Di tengah turbulensi perekonomian global, kinerja perekonomian Indonesia dan realisasi APBN TA 2018 mampu mencatat capaian yang menggembirakan. Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan 5,17 persen pada tahun 2018, yang ditopang oleh permintaan domestik yang sehat termasuk konsumsi, investasi dan belanja pemerintah yang kuat.

Tingkat pertumbuhan tersebut merupakan tertinggi ke-3 di antara negara-negara G-20 dan menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 5,07 persen. Ini merupakan sebuah catatan pertumbuhan yang sangat positif di tengah kenaikan suku bunga di Amerika Serikat yang diikuti oleh kenaikan suku bunga di dalam negeri sebagai wujud langkah kebijakan stabilisasi ekonomi merespon ketidakpastian global.

Kinerja perekonomian yang relatif baik tersebut didukung oleh pelaksanaan kebijakan APBN yang dilakukan secara fokus, efektif dan konsisten tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian dan kewaspadaan.

Dengan APBN yang terus terjaga kredibilitas dan kesehatannya yang tercermin antara lain dari realisasi defisit APBN terkendali pada level yang lebih rendah dari yang ditargetkan, yaitu mencapai 1,82 persen, dan realisasi keseimbangan primer yang semakin membaik, dan rasio utang terhadap PDB tetap terkendali rendah pada tingkat 29,81 persen dan adanya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SilPA) untuk tahun anggaran 2018 sebesar Rp.36,2 triliun, maka kita mampu menjaga Indonesia dari guncangan global tersebut.

Perbaikan kinerja APBN 2018 didukung oleh kenaikan pendapatan negara sehubungan dengan membaiknya kondisi beberapa sektor ekonomi, meningkatnya kemampuan pemungutan pajak, keberhasilan intensifikasi pajak, dan meningkatnya kepatuhan wajib pajak, serta adanya peningkatan penerimaan sumber daya alam, laba BUMN dan pendapatan dari Badan Layanan Umum.

Realisasi pendapatan negara tahun 2018 mencapai 102,6 persen dari APBNnya dan Rasio Pajak terhadap PDB naik dari 10,7 persen tahun 2017 menjadi 11,4 tahun 2018.

Dari sisi belanja, kinerja APBN mengalami peningkatan, tidak hanya dari tingginya penyerapan anggaran tetapi juga semakin efektif dan tepat sasaran.

Sinergi antar program, integrasi pemberian subsidi dan bantuan sosial yang lebih tepat sasaran membuat belanja negara lebih bermanfaat dan memberikan dampak yang semakin baik dalam bentuk penurunan kemiskinan dan perbaikan pemerataan.

Jakarta, 20 Agustus 2019

Sidang Paripurna DPR, RUU Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2018

***