Organisasi badan usaha seperti koperasi harus menjadi produktif dalam menghadapi krisis ekonomi di sektor informal yang justru harus menjadi sokoguru seluruh pertumbuhan ekonomi publik.
"Ekonomi publik hanya bisa dibangun atas dasar akumulasi kapital milik publik yang tersebar dan dimiliki sebagai 'dead capital' seperti tanah dan rumah tinggal."(Henando de Soto, The Mystery of Capital,2000).
Aktivis ekonomi kaki lima(street vendor) di pasar tradisional Jengki Bersehati, Kif Togo Robby Sigar(40) bersama Yayasan Maasing Mandiri Sejahtera(YM2S) berikhtiar membangun ekonomi melalui perdagangan(direct trading) sembako-plus dengan model paguyuban koperasi(KSU) bertajuk: Koperasi Waqaf Umat Mandiri(KWUM).
Atas dukungan dan konsultasi Dinas Koperasi Sulut via Kadisnya, Ir. Ronald Sorongan MSi(juga Ketua Ormas Pemuda Pancasila) dan Notaris Maudy NewMaudy Manoppo SH. MKn, KWUM memulai aktivitas dengan melakukan dialog dan sosialisasi di lingkungan aktivis ekonomi publik lintas pasar dan ormas lainnya.
Menghadapi krisis ekonomi dan kesehatan publik akibat pandemi coronavirus, ikhtiar dan mencari terobosan merupakan "jalan lain" (the other path) -- dalam istilah De Soto ketika ikut mendorong ekonomi publik kakilima di Peru(1980-an) -- yang harus diprakarsai.
Lazim organisasi usaha dalam paguyuban sudah menjadi sokoguru ekonomi kerakyatan sebagaimana perintah UUD pasal 33 bahwa koperasi adalah dasar dan fondasi ekonomi kerakyatan yang juga tersirat dalam Pancasila butir sila 3 dan 5 sebagai wujud kesejahteraan dan keadilan sosial.
Dengan demikian, kakilima(street vendor) dalam arti seluas-luasnya(meliputi traders, produsen, distributor, peddlers/penjaja hingga konsumen) dapat dikategorikan sebagai 'user' aset publik (kapital/modal) atau sumber daya produksi(mode of production) yang diamanahkan pada negara via pemerintah dan badan-badan usaha milik negara dalam berbagai tingkatan.
PD Pasar Manado sebagai BUMD Pemkot menjadi perwakilan atau representasi negara(pemerintah) yang diberi mandat untuk mengurus aset publik seperti pasar tradisional dan PDAM terhadap multi stakeholders(produsen, distributor, pedagang, konsumen dan regulator).
Dengan kata lain, revitalisasi dan rehabilitasi semua aset publik di Pemkot khususnya, harus bisa mendorong tumbuhnya lembaga-lembaga ekonomi seperti koperasi untuk mengatasi kemaruk dan sistem broker dan 'rent seekers' (tengkulak/pemburu rente/rentenir) yang banyak mengusai semua transaksi legal dan ilegal.
Karena itu, organisasi badan usaha seperti Koperasi Tibo Mapalus Sulut harus menjadi produktif dalam menghadapi krisis ekonomi di sektor informal yang justru harus menjadi sokoguru seluruh pertumbuhan ekonomi publik demi kemashlahatan publik dan aset publik.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews