Di balik lajunya pertumbuhan aplikasi digital yang membantu kehidupan kita, juga tersembunyi persoalan-persoalan regulasi.
Bulan Agustus lalu meresmikan Proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional, Palapa Ring Paket Timur. Dengan selesainya proyek tersebut angkasa NKRI sudah ter - cover penuh dan sudah didukung jaringan serat optik di darat untuk disambungkan ke pelanggan korporasi dan pribadi di wilayah NKRI.
Harapannya jaringan internet tersebut mampu membangkitkan potensi ekonomi lokal yang sebelumnya belum dikenal. Hal ini dikemukakan Presiden Jokowi dalam peresmian Satelit Palapa paket timur (Kompas 14/10/2109).
"Oleh karena itu pemerintah berkomitmen tuntaskan Palapa Ring sebagai tol langit. Tidak hanya memajukan sektor ekonomi, tapi juga sektor sosial budaya politik dan pemerintahan. Inilah yang akan menyambungkan negara kita,"
Dalam acara KOMPAS100 CEO FORUM 2019 (5/10/2019), Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah kembali menggarisbawahi pernyataan Presiden Jokowi di atas.
“Pemerataan penggunaan teknologi harus dilakukan agar perusahaan melalui ekosistem digital dapat berkontribusi nyata untuk membuat ekonomi menjadi lebih merata di seluruh pelosok Indonesia. Hal ini yang menjadi fokus Telkom untuk membuat hal tersebut menjadi kenyataan melalui pembentukan ekosistem digital yang terintegrasi, baik di dalam maupun di luar perusahaan,” ujar Ririek selaku narasumber acara tersebut.
Infrakstruktur telekomunikasi tak bernilai bila tak muatan isinya (content). Ibarat pedang bermata dua , teknologi informasi bisa menjadi sumber gangguan hidup kita (disrupsi), di sisi lain juga mendatangkan kemudahan hidup.
Tokopedia sebagai market place terbesar di Indonesia menepis anggapan bahwa tehnologi informasi sebuah disrupsi.
Leontinus Alpha Edison selaku Co-Founder & Vice Chairman Tokopedia. Bahkan pihaknya bermimpi membangun sebuah "Super Ekosistem Digital" yang mensinergikan segala aspek penting, seperti sumber daya manusia, manajemen operasional, teknologi, hingga pola pikir terbarukan; agar disrupsi digital menjadi sebuah peluang yang membuat perusahaan menjadi lebih produktif dan kompetitif.
Menurut Leontinus ,ekosistem digital adalah kunci terjadinya pemerataan ekonomi saat ini dan masa depan. Ia berharap dampak Super Ecosystem dari Tokopedia dapat dirasakan oleh masyarakat hingga ke pelosok Indonesia.
Di balik lajunya pertumbuhan aplikasi digital yang membantu kehidupan kita, juga tersembunyi persoalan-persoalan regulasi.
Semuel Abrijani Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dalam acara bertema “Membangun Ekosistem Digital yang Kompetitif”. menyatakan pemerintah sangat mendukung terbentuk ekosistem digital lewat regulasi.
"Fokus kami sebagai pemerintah adalah membuat regulasi-regulasi yang memungkinkan teknologi dan ekosistem digital dapat melindungi dan memudahkan pengguna individu maupun organisasi agar mereka dapat lebih produktif dan kompetitif” , ujar Semuel.
Sedangkan Nurhaida selaku Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK juga mengungkapkan hal serupa bahwa regulasi yang dibuat oleh lembaga pemerintah, baik kementerian maupun lembaga non-kementerian seperti OJK.
Menurut Nurhaida regulasi juga harus membuat segala proses tata kelola perusahaandan ekosistem digital menjadi lebih mudah melalui teknologi. OJK sendiri memiliki prioritas untuk membuat proses tersebut menjadi lebih mudah, mengingat inklusi keuangan yang merata merupakan fokus OJK, demi membantu pemerintah dalam mendongkrak perekonomian nasional.
Nah, sekarang tinggal kita semua mau kah memanfaatkan peluang tersebut?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews