Subsisi ongkos biaya haji itu berasal dari hasil keuntungan investasi, bukan dari ABPN.
Haga BBM dinaikkan karena beban subsidi negara terlalu besar.
Menurut data pemerintah, 80 persen subsidi BBM dinikmati oleh orang kaya.
Terkait hal diatas, lantas jagad medsos ada yang mempertanyakan atau berkomentar terkait subsidi ongkos naik haji.
Seperti kita ketahui, ongkos naik haji 2022 kurang lebih Rp39,8 juta.
Biaya real naik haji sebenarnya Rp81,8 juta. Artinya ada selisih Rp42 juta yang harus ditanggung oleh pemerintah sebagai subsidi untuk biaya naik haji.
Pertanyaannya: benarkah pemerintah memberikan subsidi ongkos naik haji seperti subsidi yang diberikan kenaikan BBM?
Subsidi yang diberikan oleh pemerintah terkait kenaikkan harga BBM dan ongkos biaya naik haji adalah "berbeda". Sekalipun namanya subsidi, namun sumber dana "subsidi" berbeda.
Subsidi kenaikan harga BBM dibiayai atau ditanggung APBN. Artinya nantinya pemerintah akan membayar biaya subsisi kenaikan harga BBM ke Pertamina setelah dihitung.
Sedangkan subsidi ongkos biaya haji tidak "disubsidi" dengan uang APBN.
Lantas dari mana dana untuk subsidi ongkos naik haji itu?
Dana naik haji yang bersumber dari calon jamaah haji itu dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji atau BPKH. Sebagai Badan Pelaksana BPKH yaitu Anggito Abimanyu.
Calon jamaah haji waktu mendaftar bukan hanya setor atau daftar nama saja, tetapi juga harus setor uang atau dana sebagai tanda keseriusan naik haji sebesar Rp25 juta.
Makanya, ada daftar tunggu sampai puluhan tahun lamanya.
Dana haji sendiri sampai saat ini terkumpul kurang lebih Rp160 triliun. Dan dana haji ini dikelola atau diinvestasikan dalam sukuk, obligasi, SUN yang berbau syariah oleh Badan Pelaksana BPKH.
Dari hasil imbal balik atau investasi itulah yang digunakan untuk "mensubsidi" ongkos biaya haji untuk para jamaah haji.
Jadi subsisi ongkos biaya haji itu berasal dari hasil keuntungan investasi, bukan dari ABPN. Kalau berasal dari APBN tentu memberatkan negara. Karena orang naik haji artinya mampu secara finansial.
Bahasa sederhananya "dari mereka untuk mereka. Maksudnya sumber dana untuk mensubsidi biaya ongkos naik hajinya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews