Industri pertanian mempunyai peranan yang cukup penting terutama bagi kelangsungan hidup sehari-hari. Terutama di daerah pedesaan yang sebagian besar mata pencahariannya masih bertumpu pada sektor pertanian. Apapun jenisnya, bisnis pertanian pasti menguntungkan dan bisa menghasilkan keuntungan bagi pemilik usaha tersebut.
Namun belum banyak orang yang mengetahui potensi dari Bisnis Pertanian ini. Bisnis pertanian ini bisa menjadi peluang bagi kaum milenial yang ingin membangun bisnis, karena bisa memberikan hasil yang menguntungkan karena dagangannya merupakan kebutuhan sehari-hari.
Namun calon pengusaha bisnis harus bisa memahami terlebih dahulu cara mengembangkannya. Pada dasarnya ada tiga jenis usaha yang dapat dikembangkan di bidang pertanian. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa contoh bisnis pertanian yang bisa Anda coba:
Beberapa Contoh Bisnis Pertanian
Tanaman Hidroponik
Contoh jenis usaha di bidang pertanian yang cukup menarik untuk dikembangkan adalah usaha tanaman hidroponik. Jenis usaha ini merupakan salah satu yang mempunyai potensi yang cukup besar. Cara hidroponik ini dinilai bisa menjadi solusi bagi petani yang kekurangan lahan.
Pasalnya, mereka bisa memanfaatkan lahan apa pun yang mereka punya. Bahkan, cara ini juga dinilai mampu meminimalkan kebutuhan air hingga 90 persen. Produk pertanian yang bisa dibudidayakan dengan metode hidroponik cukup banyak. Diantaranya tomat, selada, paprika, kangkung, dan beberapa jenis buah-buahan.
Saat ini kebutuhan sayur dan buah hidroponik semakin meningkat terutama di sejumlah pasar modern, sehingga usaha pertanian ini mempunyai potensi yang cukup besar untuk dijadikan sebuah bisnis. Untuk usaha skala rumahan, biasanya modal yang dibutuhkan mulai dari Rp1.000.000 hingga Rp4.000.000.
Sayuran Organik
Dibandingkan sayuran pada umumnya, sayuran organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasaran. Pasalnya, jenis sayuran organik tersebut mendapat perlakuan yang berbeda-beda, terutama dalam hal penggunaan bahan kimia. Bisa dikatakan tahap budidaya sayuran jenis ini tidak menggunakan bahan kimia sama sekali.
Maka tak heran jika harganya cenderung lebih mahal dibandingkan sayuran yang dijual di pasar tradisional. Selama pandemi, permintaan sayuran organik meningkat tiga kali lipat. Setelah beberapa tahun berlalu, ternyata bisnis ini masih mempunyai peluang yang cukup bagus.
Menurut penelitian, konsep pertanian organik mampu menghasilkan produk pertanian premium atau produk yang mempunyai viabilitas tinggi. Selain itu, dari segi ekonomi, bisnis sayuran organik tentunya cukup menguntungkan. Tertarik menjalankan bisnis sayuran organik Anda sendiri? Pastikan untuk menyiapkan modal awal sekitar Rp 13.000.000,- belum termasuk lahan yang akan digunakan.
Tanaman Hias
Seperti halnya tren ikan hias di pasaran yang kerap berubah-ubah, tren tanaman hias juga tak jauh berbeda. Minat terhadap usaha pertanian jenis ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini tidak terlepas dari prospeknya yang cukup cerah. Hanya saja perlu Anda pahami bahwa membudidayakan tanaman hias bukanlah hal yang mudah.
Pasalnya, untuk memulai bisnis ini Anda perlu memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara merawat tanaman hias. Apalagi tanaman hias sendiri mempunyai jenis yang cukup beragam. Belum lagi Anda juga harus memikirkan strategi pemasaran yang tepat agar penjualannya bagus.
Perkiraan modal yang dibutuhkan untuk membudidayakan tanaman hias cukup fleksibel. Dapat disesuaikan dengan skala usaha yang dikembangkan. Dimana modal yang sudah terkumpul nantinya akan digunakan untuk investasi awal usaha. Seperti pembelian alat budidaya, bibit, pupuk, polibag dan lain sebagainya.
Bibit Tanaman
Di masa pandemi, bertani menjadi hobi baru yang ditekuni banyak orang. Hal ini kemudian berlanjut bahkan setelah pandemi berlalu sehingga menciptakan tren peningkatan penjualan bibit tanaman. Bisnis penyediaan bibit tanaman mendadak menjadi populer. Ditambah lagi, usaha ini memiliki cara kerja yang cukup sederhana dan tidak terbatas pada lahan saja.
Selain itu, pastikan Anda memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bibit ketika menjalankan bisnis penjualan bibit tanaman. Namun jika belum siap, Anda bisa memulainya dengan menjadi reseller terlebih dahulu. Modal yang dibutuhkan untuk membeli bibit tanaman ini berbeda-beda, tergantung jenisnya. Umumnya benih dijual per bungkus dengan harga mulai dari Rp5.000 – Rp50.000 tergantung jenis benih dan kualitasnya.
Pupuk Organik
Segala jenis usaha pertanian akan selalu berhubungan dengan pupuk tanaman. Tanpa adanya pupuk, tanaman akan sulit tumbuh dan berkembang dengan baik meskipun dengan cara organik. Dengan kebutuhan tersebut, maka bisnis pupuk tanaman bisa menjadi peluang bisnis yang bisa diperhitungkan, bahkan bisa dibilang menjanjikan.
Nah, salah satu jenis pupuk yang cukup banyak dibutuhkan dan dicari oleh para petani adalah kompos. Pupuk kompos ini biasanya berasal dari sampah organik yang didaur ulang. Mulai dari daun kering, ranting, hingga sisa sayur dan buah. Untuk tahap pengolahan pupuk organik, setidaknya Anda perlu menyiapkan mesin penggiling yang digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi kompos.
Untuk mempermudah pengolahan pupuk, Anda perlu membeli alat atau mesin penggiling. Biasanya alat-alat tersebut dibandrol dengan harga mulai dari Rp 5.000.000 hingga puluhan juta. Perbedaannya terletak pada kapasitas penggilingan sampah.
Masih bingung siapa konsumen kompos yang sudah diproduksi? Tentu saja mereka adalah para petani dan penghobi tanaman. Anda bisa mulai menawarkannya secara langsung atau berkolaborasi dengan sejumlah toko pertanian untuk memasarkannya.
Demikian ulasan tentang Inilah Beberapa Contoh Bisnis Pertanian seperti yang dilansir warga selatan, Semoga bermanfaat.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews