Empat santri di Pasuruan mulai merambah bisnis transportasi berbasis online: Nusantara Ojek (NUJEK). Meski belum diluncurkan secara resmi, NUJEK mendapatkan respons baik di mata masyarakat.
Menurut Anis, salah seorang pelanggan NUJEK di Pasuruan, sudah 3 minggu terakhir, hampir 50 persen aktivitasnya didampingi driver NUJEK. “Lebih murah tarifnya dan lebih nyaman. Saya suka, dan lebih praktis,” kata Anis, mengutip Surya.co.id.
Perempuan berjilbab ini mengatakan, begitu mengenal NUJEK, dirinya merasa lebih nyaman. Artinya, jika selama ini dirinya menggunakan aplikasi ojek online lainnya selama ini, ia tidak bisa menggunakan fitur berlangganan.
Kalau di sini, ia sudah punya dua driver langganan. “Orangnya sopan dan asyik. Bisa diajak kebut-kebutan. Saya pesan cepat pun bisa dilayani. Sebaliknya saya pesan pelanpun juga bisa dilayani. Masuk lah, bisa menjadi alternatif ojek di Indonesia,” lanjutnya.
Anis pun menyampaikan, selain itu, dirinya juga bisa memesan driver perempuan. Ini sangat menguntungkan sekali. Sejogjanya, sebagai perempuan, Anis lebih merasa nyaman ketika driver-nya perempuan.
“Ya tidak bisa dipungkiri. Saya suka dengan fitur langganan dan perempuan. Bagi saya, ini solusi. Saat saya khawatir naik ojek online karena tidak mengenal drivernya dan kebanyakan laki-laki, NUJEK hadir dengan driver perempuan dan bisa memesan,” ujarnya.
“Saya suka, dan semoga ke depan bisa dikembangkan lagi fitur-fitur lainnya,” kata Anis. Hal serupa juga disampaikan Supardi yang merasa kagum dengan kehadiran NUJEK yang telah diinisiasi oleh santri Pasuruan ini.
Sebagai warga Pasuruan, Supardi ikut bangga. Ia pun turut mendoakan supaya NUJEK bisa berkembang pesat ke depannya. “Saya sempat mencoba aplikasinya tiga kali dalam seminggu ini,” lanjut Supardi.
Secara tarif memang lebih murah, dan tidak kalah pelayanannya dengan ojek online lainnya. “Ini menarik. Karena saya bisa pilih driver langsung. Saya tahu fotonya, rating, dan jenis kendarannya. Mudah-mudahan ini bisa segera digunakan secara massal di sini,” ujarnya.
NUJEK diinisiatori oleh Umayya sebagai Chief Technology Officier (CTO), Lukman Khakim sebagai Chief Finance Officier (CFO), Imam Syafii sebagai Chief Operation Officier (COO) , dan Moch. Ghozali sebagai Chief Executive Officier (CEO).
Menurut Imam Syafii, ada beberapa fitur yang menjadikan NUJEK berbeda dari aplikasi ojek online serupa. Diantaranya, user atau penumpang bisa memilih driver. “Kalau di aplikasi lain, sistem mencarikan driver untuk user,” ujarnya.
Melansir Tribunnews.com, Minggu (14/10/2018), kalau di fitur pilih driver langsung, user bisa pilih driver langsung tanpa menunggu sistem yang mencarikannya. Jadi, lebih praktis,” katanya, seperti dilansir Surya.co.id.
Ia menjelaskan, biasanya fitur pilih langsung ini akan menampilkan sejumlah driver lengkap dengan foto, identitas, rating, jenis kendaraan, dan nopol kendaraannya. Nah, ini memberikan kebebasan user untuk memilih driver-nya.
“Jadi tidak takut saya dapat driver siapa dan orangnya kayak gimana. Bisa memilih siapa saja seenaknya. Tergantung sreg-nya pakai driver yang mana,” tambahnya. Selain itu, ada juga fitur berlangganan.
Baginya, ini benar-benar baru. Artinya, apabila user cocok dengan driver tertentu, user bisa memberikan tanda menyukai driver itu. Nah, mereka bisa berlangganan. Jadi, semisal mau kemanapun, user bisa memanggil driver langganan mereka.
“Kalau di tempat lain kan random. Kami tawarkan yang lebih baru. Jadi bisa berlangganan. Ini selain menguntungkan user, juga menguntungkan driver, karena mereka sudah punya langganan tetap,” papar dia.
Satu lagi, kata dia, untuk urusan pemilihan driver, NUJEK punya kelebihan lainnya. Ada fitur driver perempuan. Kata dia, user bisa menentukan driver perempuan. Mereka bisa memilih driver perempuan.
Jika di aplikasi lain, hanya yang beruntung bisa mendapatkan driver perempuan. Ketika user pilih driver perempuan, otomatis mesin akan mencarikan driver perempuan terdekat dari user yang memesan. Ini otomatis. Nanti yang datang pasti driver perempuan.
“Saya kira ini menarik. Kenapa, karena bagi kaum perempuan selama ini khawatir dengan driver laki-laki atau apa. Nah, mereka kini bisa bebas memilih driver perempuan kapan saja,” jelasnya.
Menurut Umayya, di NUJEK ada layanan atau fitur stop and go. Jadi, user bisa melakukan transaksi kapan saja bersama driver tanpa harus memesannya lebih dahulu. Jika user sedang berjalan kaki, tiba-tiba di depannya ada driver NUJEK, ia bisa memanggil dan menggunakan jasanya.
Kalau di tempat lain, user harus memesan lebih dulu dan belum tentu driver mendapat order adalah driver yang diharapkan. “Kalau di kami bisa. Langsung panggil saja driver-nya, dan mereka datang terus scan barcode milik driver,” jelasnya.
“Driver kami lengkapi kode barcode dan id card. Dari scan itu, mereka bisa bertransaksi dan user bisa diantarkan driver di dekatnya. Ini fitur baru yang tidak dimiliki aplikasi lainnya,” lanjut Umayya.
Umayya juga menyampaikan, ada fitur lainnya seperti NU-TAXI, NU-FOOD, NU-FAST, NU-MART, dan NU-SERV. Secara umum sama seperti NU-RIDE yang sudah dijelaskannya tadi.
Namun, yang berbeda di NU-SERV ini, ada banyak jasa yang bisa dinikmati user. Ini sangat memudahkan sekali. Cukup membuka satu aplikasi bisa menikmati banyak servis. “Kalau biasanya hanya jasa pijat dan sejenisnya,” ungkap Umayya.
“Di tempat kami, ada jasa guru les, guru ngaji, ustadz atau penceramah, jasa pembantu, jasa cuci kendaraan dan masih banyak lagi. Ini memudahkan untuk semuanya. Ayo download dan selamat menikmati, tapi kami akan launching pekan depan,” ujarnya.
Menurut Lukman Khakim, hingga jumlah uses yang dilayani NUJEK sudah mencapai 10.080 pelanggan dengan jumlah driver 4.879 orang. Selain di Pasuruan, NUJEK juga mulai tersebar di Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan beberapa kota lainnya di luar Jatim.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews