Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar dalam setiap masuknya investasi para pelaku UMKM tersebut diberikan ruang untuk berpartisipasi dan memperoleh keuntungan.
Presiden Joko Widodo meminta jajarannya agar program perlindungan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dijalankan pemerintah lebih terfokus dan terarah. Presiden melihat bahwa program-program yang saat ini banyak dijalankan masih tersebar di sejumlah kementerian, BUMN, maupun lembaga sehingga kurang optimal.
"Misalnya di BUMN, dari PNM itu ada program Mekaar, di Kementerian Keuangan ada program UMi, kemudian di setiap kementerian juga ada program pemberdayaan UMKM. Tersebar di mana-mana, tidak fokus, tidak terkoordinasi, dan tidak terkonsolidasi sehingga hasilnya kurang nendang," ujarnya saat memimpin rapat terbatas membahas pemberdayaan UMKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 1 November 2019.
Kepala Negara juga sering melihat bahwa pola program yang dijalankan oleh suatu kementerian, lembaga, atau BUMN kemudian ditiru dan diulang lagi oleh yang lainnya dengan nama program yang berbeda namun dengan substansi yang nyaris serupa. Akibatnya, target dan pertumbuhan yang dituju oleh program-program tersebut menjadi tidak berkembang.
"Saya juga masih melihat program pemberdayaan UMKM ini masih rutinitas, masih monoton, dan sering tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh UMKM," ucap Presiden.
Oleh karenanya, Presiden ingin agar program-program tersebut dapat lebih dijalankan secara terfokus dan terkonsolidasi antarkementerian, lembaga, maupun BUMN sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tak hanya itu, Kepala Negara juga ingin agar kredit perbankan yang diberikan kepada UMKM untuk dapat ditingkatkan lagi jumlah dan cakupannya.
"Saya sudah minta nanti tahun depan ini bisa ditingkatkan lagi dua kali lipat. Tetapi juga kita harus tembakkan program ini kepada usaha-usaha produksi, bukan pada yang masih banyak sekali saya lihat di usaha-usaha perdagangan," tuturnya.
Lebih jauh, Presiden Joko Widodo juga berharap agar para pelaku UMKM dapat segera naik kelas ke tingkatan yang lebih tinggi. Terkait hal ini, dirinya menginstruksikan agar dalam setiap masuknya investasi para pelaku UMKM tersebut diberikan ruang untuk berpartisipasi dan memperoleh keuntungan.
"Saya juga sampaikan ke Kepala BKPM agar setiap adanya investasi itu menggandeng pengusaha lokal. Usaha kecil dan usaha mikro dikawinkan sehingga pengusaha-pengusaha lokal mendapatkan manfaat dari adanya investasi yang ada di sebuah daerah," ujarnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews