Bajaj Coffee Story [1] No Inventor, but Innovator

Barangkali jualan kopi secara mobile dengan memanfaatkan Bajaj masuknya ke sub-subvarian. Itulah innovasi.

Kamis, 5 November 2020 | 08:47 WIB
0
670
Bajaj Coffee Story [1] No Inventor, but Innovator
Bajaj Coffee (Foto: Pepih Nugraha)

Sesuai janji kemarin, saya akan membedah "cafe mobile" milik anak tetangga di Tasikmalaya. Yoga Nugraha namanya. Alhamdulillah, dia bersedia Bajaj modifnya dibedah, bahkan ia langsung menggelar dagangannya di halaman samping rumah saya.

Lebih dari itu, Yoga menghadirkan satu dari dua baristanya khusus untuk menyeduhkan kopi buat saya. Taufik nama barista itu, masih duduk di bangku kelas 3 SMAN 2 Tasikmalaya, yang berarti satu almamater dengan saya. Pun Yoga lulusan sekolah yang sama. Reunian jadinya.

Bicara kopi saya memang "coffee addict", sudah taraf kecanduan pol, jadi langsung minta dibuatkan black hot coffee ditambah dengan kopi kekinian, yaitu kopi susu gula aren.

Dari mulai Bajaj terparkir, tidak sampai 10 menit kendaraan roda tiga buatan India itu sudah berubah menjadi cafe, lengkap dengan bar kopi dan meja lipat yang diturunkan dari atap Bajaj. Tentu saja saya mendengar cerita dari Yoga mengenai konsep bisnis kopi sampai rencananya di kemudian hari.

Sambil Taufik mempersiapkan kopi, saya ambil foto beberapa spot (akan saya share nanti) mengenai detailnya kendaraan ini. Beberapa tetangga menghampiri dan minta dibuatkan kopi serupa oleh sang barista.

Rasa kopinya? Garut banget, sebab memang kopinya berasal dari Garut, tetangga selatan Kabupaten Tasikmalaya. Racikannya pas dan terukur dan langsung saya kasih jempol, "Lekker".

Ada tiga shoot video dan beberapa gambar mengenai cerita Bajaj modifikasi ini, yang akan saya tayangkan dalam tiga bagian. Cerita tentang "cafe mobile" bisa diperoleh dari penuturan Yoga sendiri di bagian ketiga video nanti.

Hanya yang saya tekankan kepada Yoga adalah, yang namanya inventor itu sudah sudah tidak lagi, yang ada hanyalah para innovator dengan varian dan subvariannya. Bisnis kopi itu generik, variannya banyak mulai dari konsep cafe, rasa, tempat, penyajian dan seterusnya.

Barangkali jualan kopi secara mobile dengan memanfaatkan Bajaj masuknya ke sub-subvarian. Itulah innovasi.

(Bersambung)