Dua Loyang Pizza Termahal Seharga Lima Trilyun Rupiah

Ini bisnis yang “ngeri-ngeri sedap.” Dua fakta ini penyebabnya. Ia bisa membuat profit 40 ribu kali lipat dalam waktu 10 tahun. Tapi ia juga bisa membuat rugi 14 ribu trilyun dalam waktu 2 minggu.

Sabtu, 30 Januari 2021 | 07:52 WIB
0
261
Dua Loyang Pizza Termahal Seharga Lima Trilyun Rupiah
Ilustrasi Bitcoin (Foto: cryptocratist.com)

Dunia Cryptocurrency Yang Mengubah Peradaban

Kita sedang menyaksikan sejarah yang ditulis ulang. Peradaban mengalami disrupsi, perubahan besar.

Tak hanya datangnya media sosial (Facebook, Twitter, Instagtam, TikTok). Tak hanya hadir Belanja Online (Amazon, Tokopedia, Shopee, dll). Tak hanya tiba sharing economy (Grab, Gojek, AirBnB, dll).

Tapi telah hadir pula dunia Cryptocurrency, uang crypto, uang digital, uang visual (Bitcoin, Ethereum, Ripple, dll).

Bersiap- siaplah. Uang (Fiat Money) yang kita kenal sekarang akan hilang. Kartu kredit raksasa model Visa Card, Master Card segera menjadi dinosaurus. Dan jumlah Bank akan merosot mungkin tinggal 10 persen saja dari yang ada sekarang, dalam 10-20 tahun ke depan.

Inilah kisah dua loyang Pizza termahal. Tanggal 22 Mei 2010, Lazslo Hanyecz belanja 2 loyang besar Pizza Papa John’s.

Harga 2 loyang itu sekitar 30-40 USD. Atau 450- 600 ribu rupiah. Lazlo membayarnya menggunakan Cryptocurrency sejumlah 10.000 Bitcoin (1). Saat itu nilai 1 Bittcoin itu setara dengan 45 rupiah.

Di tanggal 8 Januari 2021, nilai 1 bitcoin melesat ke angka USD 41,973. Atau senilai 500 juta rupiah. Jumlah 10.000 bitcoin di masa kini ini setara dengan 5 trilyun rupiah.

Lazlo satu satu mahluk dalam sejarah yang makan Pizza (11 tahun lalu), yang kini harganya 5 trilyun rupiah!

Wow!

Ini hanya terjadi kareka Bitcoin, pelopor Crytocurrency dalam 10 tahun nilai berlipat lebih dari 40 ribu kali. Di tahun Feb 2011, nilai 1 Bitcoin hanya 1 dolar USD. Tanggal 8 Januari 2021, nilai 1 Bitcoin setara 41, 973 USD. (2)

Bisnis apakah dalam sejarah yang dalam kurun waktu 10 tahun berlipat 40 ribu kali?

Namun hal sebaliknya terjadi. Dalam tempo hanya 48 jam, pasar Cryptocurrency pernah merosot nilainya total sebesar 14 ribu trilyun rupiah (3)

Sebanyak 14 ribu trilyun rupiah lenyap dalam waktu 2 hari saja!

Dua teknologi tinggi telah datang yang akan mengubah pasar keuangan selamanya.

Pertama adalah blockchain.

Blockchain adalah sistem yang merekam informasi sedemikian rupa. Sehingga informasi itu hampir mustahil diubah, dibajak, atau ditipu.

Ia semacam virtual buku besar transaksi yang didistribusikan dan diduplikasi kepada semua komunitas peserta dalam sistem komputer.

Smart Contracts adalah protokol transaksi dalam sistem komputer. Sekali aturan main disepakati dalam smart contract, secara otomatis aturan itu berlaku.

Dua teknologi ini membuat transaksi keuangan dapat terjadi peer to peer, antara dua pihak, tanpa perlu lagi kehadiran perantara.

Bank, uang (fiat money), kartu kredit itu perantara (pihak ketiga), yang menjembatani transaksi dua pihak. Saat itu perantara dibutuhkan untuk membuat dua pihak yang bertransaksi terlindungi.

Blockchain dan smart contract kini menggantikan peran pihak ketiga.

Maka transaksi keuangan menjadi lebih murah (tak perlu fee pihak ketiga), lebih cepat (tak perlu birokrasi), dan relatif sudah aman pula.

Dengan sendirinya sejarah akan memihak pada teknologi yang lebih cepat, lebih murah dan tetap aman. Itu sebabnya, uang (fiat money), bank, kartu kredit, dan peran perantara dalam transaksi keuangan akan kehilangan peran.

Kisah cryptocurrency semakin hot karena ada unsur “unsolved mystery.” Pendiri dari sistem itu, Bitcoin, adalah Satoshi Nakamato.

Tapi tak pernah ada yang tahu seperti apa wajah Satoshi Nakamoto itu? Apakah Ia nama samaran? Tapi nama samaran dari siapa?

Begitu hebat dan jenius kerja Satoshi, seorang ekonom University of California, Baghwan Chaudry, mencalonkan Satoshi untuk menerima hadiah Nobel. Menurut Baghwan, penemuan Satashi akan mengubah wajah ekonomi. (4)

Tapi Royal Academy, pemberi Nobel, menyatakan. Mereka tak bisa memproses usulan Nobel sampai Satoshi menampakkan identitasnya.

Satoshi diyakini menyimpam 1 juta bitcoint. Nilai kekayaannya, kini, sekitar 500 Trilyun rupiah.

Tapi sang jenius itu, yang super kaya itu, tak tahu dimana rimbanya.

Capitap Market keseluruhan Cryptocurrency di akhir Januari 2021 sebesar 964.51 Billion USD. Itu setara dengan sekitar 12 ribu trilyun rupiah.

Bisnis cryptocurrency segera pula dominan di Indonesia.

Ini bisnis yang “ngeri-ngeri sedap.” Dua fakta ini penyebabnya. Ia bisa membuat profit hingga 40 ribu kali lipat dalam waktu 10 tahun. Tapi ia juga bisa membuat rugi 14 ribu trilyun dalam waktu 2 minggu.

Sejarah tengah ditulis ulang ! Bersiap siaplah hidup dengan Cryptocurrency.

Jan 2021

Denny JA

***

CATATAN

1. Kisah membeli dua loyang Pizza seharga 10.000 Bitcoin

2. Fakta historis nilai Bitcoin yang ada pernah 1 dollar USD, dan pernah 41. 973 USD

3. Dalam 2 hari, pasar Cryptocurrency hilang 14 ribu Trilyun

4. Satoshi Nakamoto diusulkan menerima Nobel Ekonomi