#UangKita

Indonesia yang dilahirkan dengan janji untuk terus merdeka berdaulat, adil dan makmur. Janji itu harus dipenuhi, melalui APBN.

Sabtu, 5 Oktober 2019 | 08:00 WIB
0
384
#UangKita
Saya di peringatan Hari Bea Cukai (Foto: Dok. pribadi)

Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang APBN, Kementerian Keuangan RI menggunakan hashtag #UangKita. Ini sebetulnya menggambarkan secara sangat sederhana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah anggaran untuk menyelenggarakan seluruh kebutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebutuhan mulai dari pusat dan daerah, dari nasional, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, kelurahan, desa bahkan sampai individual.

Kami juga melakukan edukasi APBN melalui berbagai cara, termasuk melalui sosial media, infografis dan menerbitkan buku setiap bulannya. Buku bertemakan APBN KiTa, sebuah media yang menghimpun perjalanan APBN setiap bulannya.

Kemarin saya memperkenalkan APBN kepada anak PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), anak-anak yang bahkan belum TK. Bulan depan melalui Kemenkeu Mengajar bagi siswa Sekolah Dasar.

Pada hari ini, kami lakukan edukasi melalui Olimpiade APBN.

Berdasarkan seleksi online, sejak bulan Juli 2019 hingga hari ini ada 3 Tim yang berhak maju ke Babak Final. Tiga tim ini sudah berhasil menyisihkan 1.466 Tim dari SMA se-Indonesia bahkan ada yang dari Jeddah. Ini menggambarkan antusiasme dari anak-anak SMA untuk bisa berpartisipasi dalam Olimpiade APBN meningkat luar biasa. Tahun lalu belum sampai ribuan masih ratusan.

Saat dulu SMA, saya ingat setiap kali Presiden Soeharto menyampaikan APBN di DPR, kami semua melihat pidatonya melalui TVRI. Kita mendengar angka demi angka disebutkan tapi kita nggak punya ide mengenai itu angka dari mana, untuk apa dan apa hubungannya dengan kita semua. Saya sama sekali tidak tahu dengan APBN, jadi jelas generasi sekarang lebih maju.

Selamat kepada para finalis, semoga bisa menjadi Duta APBN yang dapat menjelaskan bahwa APBN adalah uang rakyat yang kita belanjakan dan kita pertanggung jawabkan setiap rupiahnya kepada rakyat. Dan setiap rupiah yang kita keluarkan itu kembali kepada rakyat. Itulah yang disebut sebagai kontrak antara negara dan rakyatnya, sebuah janji republik.

Indonesia yang dilahirkan dengan janji untuk terus merdeka berdaulat, adil dan makmur. Janji itu harus dipenuhi, melalui APBN.

Jakarta, 1 Oktober 2019

***