Kisah nan kontras bagai bumi-langit dengan tragik bisnis penerbangan hari ini. Bis AKAP. Tetep mantap dalam senyap!
Gegara pandemi Covid 19, saya beruntung dibukakan wawasan baru. Pandemi menyibak banyak praktek bisnis yang selama ini geliatnya acap gak terlihat. Gak terpublikasi radar publik. Itulah bisnis angkutan darat, seperti perusahaan otobis AKAP.
Beberapa jenama bis AKAP yang selama pandemi sering saya naiki ada beberapa. Awalnya banget, saya kenal dengan bis double-decker (DD) Putera Mulya. Orang-orang menyebutnya Puma.
Dengan teknologi chasis yang keren, bis tipe ini kenyamanannya sangat memanjakan penumpang. Baik interior, maupun eksteriornya. Apalagi saat menjajal rute Jakarta-Solo waktu itu, mayoritas melintasi mulusnya Tol Trans Jawa.
Selanjutnya, saya pun numpak bis double-decker lainnya: Agra Mas, Rosalia Indah dan Sinar Jaya (non-DD). Beberapa bis tersebut bergantian saya jajal selama pandemi ini. Semuanya berkompetisi dengan kiat dan strategi khasnya masing-masing.
Ada yang konsisten dan setrong di manajemen pelayanan. Ada yang cerdik memainkan variabel harga tiket sejumbuh situasi. Ada yang ligat beradaptasi dengan menawarkan keunggulan teknologi terkini.
Semua perusahaan otobis diatas serta banyak jenama lainnya di papan tengah dan bawah, menarik banget buat diamati dinamikanya. Pelaku bisnisnya kini banyak yang tongkat estafetnya udah beralih generasi. Tentu saja mewariskan banyak legasi yang mumpuni.
Leadership, spartanitas dan frugalitas menjadi legasi keunggulan yang ajeg. Hanya beberapa yang mantap bertahan. Seperti halnya P.O Sinar Jaya ini. Saat berehat di rest-area Cikamurang (Tol Cipali) tampak bejibun bisnya dari berbagai rute. Masih setrong dan menggeliat meski dihajar pandemi.
Kisah nan kontras bagai bumi-langit dengan tragik bisnis penerbangan hari ini. Bis AKAP. Tetep mantap dalam senyap!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews