Jangan Tunggu Menetes

Bunyi mesin kasir di megastore PSG, gak berhenti berbunyi. Bunyi yang sama juga dengan mesin kasir di megastore Persib di Jalan Sulanjana, Bandung.

Kamis, 12 Agustus 2021 | 07:04 WIB
0
140
Jangan Tunggu Menetes
Lionel Messi (Foto: detik.com)

Bisakah rejeki dari peristiwa perpindahan Lionel Messi dari klub Barcelona ke klub PSG menetes ke pelaku UMKM di tanah air? Kalo menunggu impaknya secara formal mah mustahil. Gak usah berharap, kalo kata saya mah. Rejekinya mesti direbut!

Mendengar berita terbaru soal gaji Messi yang besarnya setengah trilyun rupiah/tahun, sungguh mencengangkan siapapun tentunya. Kalo dihitung lebih detil lagi, maka gaji Messi itu sama dengan sejuta rupiah/menit!

Tentunya, korporasi yang ada di balik semua peristiwa transfer Messi ini udah menghitung cuannya. Bayangkan saja, kemarin dari penjualan jersey PSG Messi yang bernomer punggung 30, stoknya langsung ludes hanya dalam waktu 30 menit doang.

Tampilan jerseynya gak usah dipersoalkan lagi, apakah desainnya estetis ataukah tidak. Yang jelas, pasar konsumen yang memburu merchandise tersebut, terlihat rela mengular. Rela antri puanjang di depan megastore PSG di Paris, demi sebuah jersey Messi. Semua orang kiasu!

Cling...cling...cling!

Bunyi mesin kasir di megastore PSG, gak berhenti berbunyi. Bunyi yang sama juga dengan mesin kasir di megastore Persib di Jalan Sulanjana, Bandung.

Kata saya mah, para pelaku UMKM di tanah air, jangan naiflah. Jangan nunggu rejeki jerseynya menetes dari Nike. Segera mainkan secara ATM. Ambil peluang ekonominya. Amati-Tiru-Modifikasi!

Lalu produksinya jual ke masyarakat lokal yang terpapar dampak demam publisitas Messi. Begitulah ekonomi "imovation" yang acap dimainkan oleh Tiongkok dengan fenomena "Made in China" nya!

***