Suasana Gedung Sate Bandung tampak meriah. Stan yang memamerkan produk dan karya pebisnis berlatar belakang santri berjejer rapi. Ada yang menampilkan makanan, pakaian, dan jasa. TFA Manasek yang konsen dalam jasa handling travel dan land arrangement ikut meramaikan acara yang digelar pada 26 sampai 28 April itu.
CEO TFA Manasek Nordin Hidayat turun langsung menjaga stan untuk menerangkan traveling, umrah, dan haji, kepada siapa saja yang datang ke sana. Mengenakan seragam Forum Bisnis (Forbis), Nordin menyapa para tamu dengan senyum ramahnya.
Tamu istimewa
Pada Sabtu (27/4), stan TFA Manasek kedatangan tamu istimewa, yaitu Pengasuh Pondok Modern (PM) Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal bersama rombongan.
Kepada putra pendiri PM Gontor KH Ahmad Sahal itu, Nordin menjelaskan pengalaman dirinya melayani para tamu Allah. Awalnya berdomisili di Tanah Suci. Kemudian dia membantu para jamaah haji dan umroh beribadah.
Lambat laun dia berinisiatif membuka jasa handling yang profesional dengan membangun perseroan terbatas (PT). “Kalau berbendera PT tentu akan lebih terpercaya, karena di dalamnya ada sistem dan manajemen yang dijadikan dasar dan acuan operasional,” imbuhnya.
KH Hasan mendukung usaha yang dikembangkan jebolan PM Gontor 1996 tersebut. Bersama Nordin dan tim TFA Manasek, KH Hasan dan ibu Hasan menyempatkan berpose bersama.
Seribu pengusaha
Acara ini diselenggarakan dengan tema ‘Seribu Pengusaha Santri Berjuta Barokah.’ Tahun ini target yang ingin dicapai oleh pihak panitia adalah 10 ribu peserta. “Event ini terbagi menjadi dua program utama yaitu Expo Produk unggulan santri dan enterpreneurship selama tiga hari,” ujar Koordinator Acara, Bung Jimmy.
Selain expo, ada pula seminar kewirausahaan untuk para ibu-ibu dari berbagai latarbelakang. Pihaknya ingin mengedukasi masyarakat dalam membangun negeri melalui ekonomi syariah.
Forbis IKPM menjadi instruktur para alumni Gontor bahwa dunia usaha tidak hanya konvensional melainkan juga digital. Perkembangan dunia usaha mewarnai dinamika ekonomi nasional yang terus tumbuh.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews