Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur adalah tokoh dan negarawan yang sangat berpengaruh di Indonesia. Bukan cuma seorang kyai dan presiden, Gus Dur justru dikenal sebagai tokoh pengayom dan pembela hak-hak minoritas yang dijamin sesuai Pancasila dan UUD 1945.
Gus Dur juga pendekar demokrasi dan memperjuangkan pemilu yang terbuka dan dipilih langsung oleh rakyat. Rakyat punya suara. Karena suara rakyat adalah suara Tuhan.
Meski sudah wafat sembilan tahun lalu banyak tokoh masyarakat yang sering bersilaturahmi dengan keluarga Gus Dur di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.
Pada 7 September 2018 lalu Presiden Jokowi berkunjung ke rumah Gus Dur. Hari Jumat sore itu bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun ke-78 Gus Dur. Presiden Jokowi diterima Ibu Sinta Nuriyah Wahid dan tiga anak perempuan Gus Dur: Alissa, Yenny, dan Inayah. Presiden Jokowi disambut dengan sajian makanan bubur merah putih.
Hari ini, Rabu 26 September 2018, giliran Kyai Ma'ruf Amin yang berkunjung ke rumah Gus Dur. Seperti diketahui Kyai Ma'ruf, yang akan mendampingi Presiden Jokowi sebagai cawapres, adalah salah satu teman dekat Gus Dur. Gus Dur dan Kyai Ma'ruf merupakan para pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kehadiran Kyai Ma'ruf disambut perwakilan keluarga Gus Dur, Prof. Mahfud M.D. yang juga pendiri PKB. Prof. Mahfud lalu mengajak Kyai Ma'ruf untuk menemui Ibu Sinta Nuriyah Wahid yang didampingi puterinya Yenny Wahid.
Yenny adalah ketua The Wahid Foundation dan aktivis di Jaringan Gusdurian yang diketuai kakaknya, Alissa Wahid. Acara silaturahmi pagi tadi tambah meriah dengan kehadiran Romo Benny Susetyo.
"Sebagai muslim yang baik kami diajarkan untuk menerima silaturahmi dengan siapa saja," kata Yenny Wahid.
Silaturahmi Kyai Ma'ruf datang ke rumah Gus Dur tentu saja tak terlepas untuk mendapatkan dukungan. Tapi Mbak Yenny, panggilan akrab Yenny Wahid, tidak melihat seperti itu.
Kunjungan Kyai Ma'ruf merupakan upaya untuk bersama-sama menyukseskan jalannya pemilu tahun depan. "Kami berharap pemilu menjadi pesta rakyat, jadi ajang (pemilihan presiden) untuk anak bangsa.
Tidak untuk kebencian dan saling hujat. Agar pemilu ini dapat berlangsung adil, jujur, dan demi keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia," ungkap Mbak Yenny.
Menurut Mbak Yenny mengapa Presiden Jokowi dan Kyai Ma'ruf datang menemui ibunya karena, "Ibu Sinta ini adalah Ibu Bangsa. Dan dari semua kandidat yang (Ibu Sinta) paling kenal lama, ya, Kyai Ma'ruf Amin."
Kehadiran Kyai Ma'ruf ke Ciganjur dimaknai publik bahwa Keluarga Gus Dur pro Jokowi. Mbak Yenny menjawab diplomatis, "Saya sendiri akan sampaikan sikap politik siang ini. Sedangkan peran Ibu untuk njewer siapapun yang berlebihan, termasuk saya."
Sementara Itu Kyai Ma'ruf Amin bersyukur dapat bersilaturahmi dengan keluarga Gus Dur yang kita tahu adalah cucu pendiri NU. Saat ditanya soal keberadaan NU saat ini Kyai Ma'ruf menyatakan, "NU sangat besar untuk menyangga (tugas-tugas negara). Tidak ada NU kultural maupun struktural. Ke depannya NU cuma satu."
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews