Mesin Politik Baru Jokowi-Amin, yaitu Para Kepala Daerah

Senin, 24 September 2018 | 20:43 WIB
0
612
Mesin Politik Baru Jokowi-Amin, yaitu Para Kepala Daerah

Banyak kepala daerah ramai-ramai mendeklarasikan dukungan kepada petahana atau calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Para kepala daerah baik, gubernur, bupati atau walikota banyak yang masuk menjadi tim sukses petahana di daerah.

Sekalipun dalam aturan kepala daerah harus netral, tetapi kepala daerah juga tidak dilarang mendukung atau masuk dalam tim sukses calon presiden. Selama para kepala daerah tidak membawa nama jabatan sebagai kepala daerah, sekalipun ini juga menimbulkan kebingungan antara jabatan yang melekat dan sebagai tim sukses.

Apa pengaruhnya para kepala daerah terhadap dukungan kepada petahana?

Sangat berpengaruh atau sangat besar pengaruhnya dalam mendulang suara. Terutama para kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota atau bupati dan walikota. Kenapa begitu? Karena para kepala daerah baik bupati atau walikota mempunyai jaringan sampai tingkat kecamatan dan kelurahan. Apalagi kalau para kepala itu dari salah satu kader partai.

Sekalipun secara formal atau aturan kepala daerah tidak boleh mengarahkan pemilih untuk memilih salah satu calon presiden, tetapi para kepala banyak akal atau cara atau menyiasati larangan dalam peraturan pemilu.

Di Jawa Timur ada 29 kabupaten dan 9 kotamadya dan sebanyak 31 kepala daerah mendukung calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Tentu ini sangat berpengaruh dalam mendulang suara untuk wilayah Jawa Timur.

Di Jawa Barat ada 18 kabupaten dan 9 kotamadya, dari 27 kabupaten/kota,yang mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin, 22 kepala daerah.

Yang tidak mendukung petahana yaitu kota Bandung, kota Bogor, kota Sukabumi, kota Depok dan kabupaten Karawang. Dan lima daerah ini memang basis suara PKS.

Di Sumetera Barat,juga ada sepuluh kepala daerah yang mendukung petahana, dari 19 kabupaten/kota. Padahal pada 2014, Joko Widodo kalah telak. Dan sepertinya berat bagi Joko Widodo untuk mendulang suara di Sumatera Barat, tapi minimal bisa menaikkan persentase suara dibanding pada pilpres 2104.

Di Riau dari 12 kabupaten/kota,ada 9 kepala daerah yang mendukung petahana. Pada pilpres 2014, Prabowo menang tipis dari Joko Widodo.

Belum provinsi-provinsi lainnya yang menyatakan dukungan kepada sang petahana.

Apalagi sebagian dari kepala daerah, baik gubernur, bupati dan walikota terpilih dalam pilkada serentak pada bulan Juli kemarin, ada yang sudah dilantik dan ada yang belum. Artinya, mesin partai atau mesin jaringan yang mereka bentuk dalam pilkada serentak kemarin siap untuk dihidupkan kembali untuk menggaet suara pemilih.

Tentu dukungan banyak kepala daerah ini sedikit menyulitkan pasangan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno untuk memenangkan atau menggaet suara di pulau Jawa. Sekalipun masyarakat bebas menentukan pilihannya tanpa terikat dengan partainya.

***